Suara.com - Pupuk pertanian kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, siap merambah pangsapasar mancanegara. Lewat bendera Supertani yang dikelola mantan Kapten TNI AD Andi Undru, pupuk non-organik dari daerah Wajo siap dilempar ke Malaysia tahun depan.
"Ini yang kita harapkan. Penjajakannya sudah dilakukan selama setahun," ucap Andy di kawasan Mampang, Jakarta Selatan baru-baru ini.
Pupuk yang diproduksi mantan anggota militer angkatan darat berpangkat Kapten tersebut boleh dibilang masih dalam level home industry. Artinya, pupuk baru diproduksi jika ada pesanan (by order). Kendati demikian, komoditi ini sudah merangsek bukan hanya di wilayah Sulawesi.
"Pupuk kami sudah masuk ke wilayah Jawa dan Papua juga," kata dia.
Supertani sebenarnya berdiri sejak 14 tahun lalu. Dari industri rumahan, usaha Andi Undru kini telah meluas ke berbagai wilayah di Indonesia. Omsetnya pun cukup besar mencapai miliaran rupiah.
Sayang, rencananya mengepakkan bisnis tersebut lebih jauh lagi tak didukung birokrasi daerah setempat. Padahal, Supertani juga merambah kelompok tani kecil dan menengah, bahkan perorangan, di wilayah Wajo.
"Sebagus apapun produk kita selalu kalah dalam kebijakan. Kami pengusaha lokal butuh investasi. Monopoli membuat petani makin susah," ujarnya lagi.