Suara.com - PT Sharp Electronics Indonesia kembali menghadirkan program Corporate Social Responsibility (CSR) bernama "Kebun Gizi". Merupakan program berbasis lingkungan dan kesehatan guna meningkatkan pola konsumsi sayuran guna memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia.
Melalui ‘Kebun Gizi’ PT Sharp Electronics Indonesia bersama organisasi nirlaba Rumah Zakat, berusaha untuk memenuhi gizi masyarakat dengan cara memberdayakan warga desa memanfaatkan sumber daya alam atau potensi setempat. Untuk tahap pertama, Sharp menggandeng warga Dusun Pajaten RT 04 RW 02, Desa Sirnabaya, Karawang, Jawa Barat.
"Program ini merupakan apresiasi kami kepada penduduk desa yang terletak di Ring 1 Pabrik kami di Karawang, Jawa Barat. Kami berharap agar program ini akan meningkatkan kesehatan warga dan juga meningkatkan pengetahuan mereka akan pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka serta harapan ke depannya kegiatan ini mampu menjadi salah satu sumber penghasilan bagi warga”, ungkap Haruhiko Sano, selaku General
Manager Brand Strategy Group PT Sharp Electronics Indonesia, dalam keterangan resminya, Kamis (25/8/2016).
Menggunakan pekarangan rumah warga sebagai kebun contoh, Sharp membangun Green House yang menjadi pusat pelatihan bagi warga. ‘Kebun Gizi’ Sharp berisikan berbagai tanaman sayuran dan apotek hidup. Pola tanam yang akan digunakan adalah pola tanam hidroponik yaitu budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.
“Banyak sekali manfaat yang di dapat dari program ini, kami ibu-ibu Dusun Pajaten jadi memiliki kegiatan positif. Selain itu, kami pun dapat memanfaatkan sampah plastik jadi pot tanaman,
pekarangan juga menjadi lebih hijau. Insya Allah nanti kami bisa masak sayuran tiap hari karena udah gampang nyari sayuran tinggal ambil dari pekarangan, terima kasih Sharp”, ucap Ceu Eha salah seorang warga desa penerima manfaat yang merupakan penggerak wanita Dusun Pajaten, Desa Sirnabaya.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang tercatat hingga 6 Mei 2016 ada sekitar 166 balita yang terkena gizi buruk, dengan rincian 79 merupakan kasus lama dan 85 kasus baru. Faktor utama
penyebab adanya kasus ini adalah karena pola asuh yang salah, minimnya pengetahuan sang ibu, hingga minimnya ketersediaan makanan di rumah.
“Kami merasa senang dapat bekerjasama dengan Sharp yang memiliki perhatian khusus terhadap masalah gizi ini, kami berharap program ini dapat berjalan terus dan dapat dilaksanakan di daerah lainnya juga,” jelas Heni Widiastuti Direktur Program Rumah Zakat.