Infografis
Suara.com - Cerita lagu ini adalah tentang sepasang kekasih yang salah satu dari mereka melakukan berselingkuh, lalu pasangan yang diselingkuhi tersebut mengambil keputusan untuk memutuskan hubungan tersebut dan melupakan semua kenangan yang pernah terjalin diantara mereka lalu mencoba untuk move on,"
Hal itu diungkapkan Joshua tentang tema besar lagu Hidup Tanpa Cintamu yang baru ia rilis. Sebelumnya, dia merilis Tak Mau Lagi pada November 2015.
Diakuinya, mungkin liriknya terdengar basi, tapi Joshua yakin bahwa hampir semua orang dijamin pernah mengalami hal itu. Ini lah yang kemudian melatarbelakangi ia menulis lagu ini.
"Kebetulan pengalaman pribadi saya sendiri serta pengalaman beberapa teman yang kebetulan sama dan memang pasti banyak pernah mengalami hal ini terutama anak-anak muda yang kebetulan adalah segmen dari lagu lagu Joshua March, " ucap artis yang berada di naungan Seven Music ini.
Pengalaman pribadi yang dituangkan menjadi lagu, ini resep pribadi yang patut dicontoh oleh semua penyanyi dan penulis lagu. Karena pengalaman pribadi menciptakan kejujuran yang adalah modal untuk penulisan lagu yang baik.
Untuk liriknya sendiri, penyanyi yang sudah menelurkan debut album bertajuk Love is Real dan sudah masuk chart di iTunes ini lebih cenderung bicara apa adanya.
"Menggunakan bahasa sehari-hari namun tidak bertele-tele dan tidak menggunakan kata kata kiasan yang dimana tidak membutuhkan waktu lama untuk dapat mengerti/ mencerna kalimat dalam lirik lagu ini.." ujarnya.
Bagi yang mengikuti karier Joshua March, pastinya akrab dengan suara khasnya yang tinggi namun ditahan. Nah, di single ini pun suara Joshua kian matang saja.
Joshua sudah menemukan kedewasaannya dalam bernyanyi dan menciptakan komposisi yang pas sesuai dengan dirinya, termasuk juga secara produksi rekaman, dimana ia juga sekaligus bertindak sebagai music produsernya.
"Untuk proses produksi, saya selalu produce di studio yang punya kualitas bagus, untuk single ini saya recording vocal dan take music analog nya di ArtSound Studio, Kelapa Gading, dan music digitalnya saya bikin di rumah saya sendiri dengan dibantu sama beberapa teman. Sedangkan untuk proses mixing kebetulan saya ikut andil juga, kecuali untuk mastering saya ditangani langsung oleh Ko Hok Laij (Brotherland Studio) “ tutupnya.
