Suara.com - Seringkali seorang Forester (sebutan untuk para pecinta lingkungan dari Fakultas Kehutanan) dianggap hanya peduli terhadap isu lingkungan.
Namun hal ini dipatahkan oleh Kumpulan alumni Fakultas Kehitanan IPB Angkatan 20 (Masuk IPB sekitar tahun 1983) yang mencoba menyebarkan spirit cinta lingkungan dengan mengadakan "Aksi e-Twenty Peduli : Menanam Pohon Menanam Harapan."
Dalam kegiatan ini selain beragendakan silahturahmi antar anggota, aksi tanam pohon dan juga sekaligus membagikan sembako kepada masyarakat sekitar
Kegiatan yang berlangsung tanggal 20 Agustus di Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, ini merupakan bentuk tanggung jawab moril para alumni terhadap terciptanya lingkungan hidup yang hijau, bersih dan asri sehingga nyaman untuk ditempat oleh masyarakat.
Komunitas yang dikomandani Dr. Ir. Bambang Hendroyono, MM sebagai Ketua Umum dan Ir. Ahmad Sani Arifin, MM sebagai Sekjen ini merupakan merupakan kumpulan dari berbagai profesi seperti pegawai pemerintahan, BUMN, swasta, konsultan lingkungan, dosen serta wiraswasta.
Sebagai pencinta hutan, alam dan lingkungan, kami para alumni Fakultas Kehutanan IPB angkatan 20 terpanggil untuk mewujudkan aksi penanaman pohon di lapangan dengan melibatkan masyarakat setempat.
Ir. Mintarjo, MSc, selaku Ketua Pelaksana Aksi e – twenty Peduli dan juga menjabat eselon II di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, mengatakan aksi menanam bersama masyarakat dimaksudkan untuk menginspirasi, memotivasi, dan mengajarkan pentingnya kepedulian untuk melestarikan dan memelihara hutan dan lingkungan, sehingga tercipta lingkungan yang sehat, nyaman dan terhindar dari bencana alam seperti banjir, kekeringan, tanah longsor dan dampak negative lainnya dari perubahan iklim global.
Dia menambahkan, sengaja memilih jenis tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS) yaitu tanaman serba guna, yang tidak saja memiliki manfaat nilai ekonomi bagi masyarakat akan tetapi juga dapat menjaga lingkungan seperti menyerap CO2 dan bahan polusi lainnya serta pencegah banjir.
Bila sudah tumbuh rasa cinta menanam pohon di lingkungan masing-masing lama kelamaan akan menjadi kebiasaan dan bahkan gaya hidup bagi masyarakat . Dan ini harus ditanamkan mulai dari individu, kemudian keluarga, tetangga , kaum kerabat dan seterusnya sehingga diharapkan semakin lama akan melibatkan kelompok yang lebih luas, seperti efek bola salju.
Kegiatan yang positif ini diupayakan akan terus berlanjut ke depannya sebagai pembuktian kepada masyarakat bahwa selain peduli dengan isu lingkungan, seorang forester juga manusia biasa yang selain cinta lingkungan juga perlu sehat dan merasa bahagia.