Suara.com - Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa menargetkan menyebar 25.000 hewan kurban ke berbagai pelosok negeri pada Idul Adha 1437 Hijriah. Selain dalam negeri, sebagian hewan kurban akan didistribusikan juga ke beberapa negara.
Aktivitas penyebaran hewan kurban tersebut bergulir melalui program Tebar Hewan Kurban (THK). Program ini bergulir sejak 1994 dan kini memasuki penyelenggaran kali ke 24 di tahun ini.
“Program THK ini adalah puncak panen para peternak lokal mitra pemberdayaan Dompet Dhuafa. Pasokan ternak program THK berasal puluhan lembaga mitra pemberdayaan dan ratusan peternak Dompet Dhuafa di seluruh Indonesia,” kata Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, Imam Rulyawan, Rabu (10/8/2016) di Jakarta.
Melalui program THK, daging kurban dapat terdistribusi setidaknya ke 25 provinsi di seluruh Indonesia kepada masyarakat yang kurang beruntung. Sebagaimana salah satu gagasan program di awal bergulir, agar daging kurban tidak menumpuk di kota-kota besar.
Daerah-daerah yang menerima penyaluran hewan kurban THK mayoritas diterima masyarakat yang tinggal di pelosok-pelosok Nusantara, rawan gizi, terbelakang, miskin, daerah yang terkena bencana dan kerusuhan, wilayah berbatasan dengan negara tetangga, kawasan dalam pegunungan, pesisir pantai, hingga pulau terluar dalam negeri ini.
Sedangkan untuk luar negeri, tahun ini Dompet Dhuafa menyalurkan hewan kurban ke Mindanau, Filipina dan Gaza, Palestina.
Berdayakan Peternak Lokal
Penyelenggaran THK sendiri bergulir tidak terlepas dari peran para peternak yang diberdayakan Dompet Dhuafa melalui program Kampoeng Ternak Nusantara (KTN). Program THK adalah perwujudan dari model bisnis sosial yang turut mengangkat perekonomian para peternak binaan yang telah ada selama ini.
Investasi pun ditanam seiring dengan bergulirnya THK setiap tahun. Jauh sebelum Idul Adha, hewan telah dipelihara para peternak.
“Persiapan menuju THK, para peternak diberi permodalan dan pembekalan pengetahuan soal ternak,” papar Imam.