Suara.com - Melanjutkan komitmen Oracle yang telah menyumbangkan dana 200 juta dolar AS untuk mendukung pendidikan Computer Science (CS) for All, Gedung Putih mengumumkan adanya tambahan investasi dari Oracle sebesar 3 juta dolar AS untuk mendorong remaja putri di seluruh dunia masuk ke dunia sains, teknologi, engineering and math (STEM).
Komitmen perusahaan dalam memberikan pendanaan secara langsung tersebut mendukung program "Let Girls Learn", sebuah inisiatif pemerintah Amerika Serikat yang bertujuan membantu remaja putri di seluruh dunia untuk mengenyam pendidikan di sekolah. Dibutuhkan 25 tahun, bukan 25 jam, untuk menciptakan seorang insinyur komputer, jadi harus segera memulainya.
"Kami ingin lebih banyak anak perempuan fokus untuk membangun dasar-dasar ilmu pengetahuan dan matematika mereka dan kami ingin lebih banyak perempuan memilih bidang keilmuan teknis karena mereka dipersiapkan untuk melakukannya dan karena mereka percaya hal itu akan memajukan peluang karir mereka," ucap Safra Catz, CEO Oracle.
Oracle akan menawarkan lebih dari 65 kegiatan pendidikan dan menjangkau lebih dari 55.000 remaja putri secara global melalui program tanggung jawab sosial perusahaan, yang mencakup Oracle Academy, Oracle Education Foundation, Oracle Giving and Volunteers, Oracle Women’s Leadership (OWL), dan Oracle Diversity and Inclusion.
Selain itu, Oracle berencana memperluas usaha CS di wilayah Mesir dengan tambahan investasi mencapai 1 juta dolar AS dalam sumber daya pendidikan dan layanan selama empat tahun ke depan. Komitmen ini merupakan bagian dari kerjasama yang baru dibentuk antara Departemen Pendidikan di Mesir, Badan Amerika Serikat untuk Pembangunan Internasional (USAID) dan Oracle Academy, program pendidikan filantropis Oracle yang memberi dampak positif kepada lebih dari 2,6 juta siswa di 106 negara.
Kemitraan ini akan mendukung pendidikan komputasi di sembilan sekolah STEM baru dibuat di berbagai pelosok negeri, termasuk satu sekolah asrama khusus untuk anak perempuan yang akan menerima 10% jumlah anak didik perempuan dari seluruh provinsi, mencapai 150 anak setiap tahun dan mendanai tiga tahun masa pendidikan untuk setiap remaja putri.