Suara.com - Sebuah perjalanan naik turun, penuh dengan cerita yang tanpa narasi. Pengenalan wacana keindahan budaya negeri menjadi satu keindahan dalam persembahan presentasi.
Diawali dengan sebuah harapan untuk memberikan apresiasi kecintaan akan budaya lokal, namun ingin bersuara coba menarik perhatian di belahan negara yang berbeda.
Poppy Karim mencoba bermain di area sederhana, tapi menampilkan garis yang tegas penuh imajinasi namun tidak lari dari tradisi. Mengetengahkan motif batik menjadi luapan doa, dalam setiap karya yang diseleksi.
Motif batik kawung mengisyaratkan agar manusia dapat berguna bagi siapa saja dalam kehidupannya. Motif batik parang sebagai gambaran akan sebuah perjuangan untuk bertahan dan meraih sebuah pencapaian.
Namun, di luar inspirasi, Poppy Karim berimajinasi mengetengahkan keindahan bordir bunga disempurnakan dengan bordir motif burung.
Sebuah presentasi dengan tatanan satu kesatuan yang menggambarkan keindahan kehidupan. Menyampaikan skenario kehidupan yang penuh harapan, tuntutan, perjuangan dan pada saat kita meraih sebuah pencapaian hanya ucapan syukur atas keindahan yang diberikan oleh Empunya Kehidupan.
Dengan segala kerendahan hati. Poppy Karim memberikan penghormatan dan ucapan syukur melalui karyanya dalam Anjali.
Poppy juga sempat mengisi acara Festival Indonesian Weekend! di Potters Field, London, Inggris, pada Sabtu (28/5/2016) . Dia ingin mengenalkan keindahan batik kepada warga London sebagai bukti kekayaan warisan budaya Indonesia.
Desainer lulusan ESMOD itu menampilkan koleksi terbarunya dimulai dari dress, atasan, setelan, dengan mengangkat berbagai motif kain batik dengan siluet busana yang tegas dan modern. Motif-motif batik itu meliputi kawung, truntum, dan parang.