Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (”Perseroan”) yang dilaksanakan kemarin, Kamis (28/4/2016) telah menyetujui pengangkatan Adnan Qayum Khan dan Heriyanto Agung Putra sebagai Direktur, berlaku efektif jika dan pada saat lulus uji kelayakan dan kepatutan (Fit and Proper Test) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam siaran pers, Kamis (28/4/2016), RUPST juga menyetujui pengunduran diri Fransiska Oei dari jabatan Direktur (Independen). Pengunduran diri Fransiska Oei berlaku efektif tanggal 17 Mei 2016.
Dengan demikian, susunan anggota Dewan Direksi dengan masa jabatan sampai dengan RUPST 2017 adalah:
Direksi:
1. Sng Seow Wah sebagai Direktur Utama
2. Muliadi Rahardja sebagai Wakil Direktur Utama
3. Vera Eve Lim sebagai Direktur
4. Herry Hykmanto sebagai Direktur
5. Fransiska Oei sebagai Direktur (Independen)*
6. Michellina Laksmi Triwardhany sebagai Direktur
7. Satinder Pal Singh Ahluwalia sebagai Direktur
8. Adnan Qayum Khan sebagai Direktur
9. Heriyanto Agung Putra sebagai Direktur.
Adnan merupakan warganegara Pakistan. Umur 47 tahun. Adnan mendapatkan gelar Master di bidang Administrasi Bisnis dari Lahore University of Management Sciences tahun 1990. Beliau sudah berpengalaman selama 25 tahun di bidang perbankan Korporasi, Komersial, UKM, dan Investasi di Negara Pakistan, Dubai dan Singapura.
Adnan memulai karirnya di Bank of America NT&SA, Pakistan sebagai Management Trainee. Selama 10 tahun bersama perusahaan,dengan cepat beliau menduduki beberapa posisi penting, sebagai Wakil Presiden dan Corporate Banking Head Lahore, dimana beliau memimpin tim profesional yang mengelola berbagai portofolio nasabah Korporasi. Seluruh pelatihan awal beliau dilakukan di pusat pelatihan Bank of America NT&SA di San Francisco, Amerika Serikat.
Pada tahun 2000, Adnan bergabung dengan ABN AMRO Bank NV, Pakistan sebagai Corporate Banking Head untuk wilayah Islamabad. Kemudian beliau memegang beberapa posisi penting termasuk sebagai Senior Sector Banker dalam bidang industri kimia dan telekomunikasi, dan juga sebagai Kepala Cabang di wilayah Islamabad dan Lahore, dimana keduanya merupakan jabatan perwakilan dengan fokus utama menangani waralaba nasabah, hubungan ke pemerintahan Pakistan dan penanganan masalah peraturan. Dalam jabatan beliau sebagai Business Head, Adnan berperan penting dalam memastikan suksesnya beberapatransaksi yang terbesar dan paling menguntungkan untuk ABN AMRO di Pakistan.
Berkat keberhasilan dan keahlian Adnan di bidang resiko kredit, beliau ditunjuk untuk menjabat sebagai Chief Risk Officer di ABN AMRO Pakistan pada tahun (2007 – 2010). Kemudian beliau juga menjabat sebagai Chief Risk Officer untuk The Royal Bank of Scotland Plc (RBS) Timur Tengah dan Africa, bertempat di Dubai pada tahun (2013 – 2013) kemudian sebagai Senior Credit Underwriter untuk Emerging Market dan Asia Pasifik, bertempat di Singapura pada tahun (2010 – 2016). Terkait dengan jabatan jabatan diatas ini, Adnan bertanggung jawab atas persetujuan kredit untuk transaksi perbankan Korporasi besar di Timur Tengah, Eropa Tengah dan Timur, India, Asia Tenggara, China, Korea, Jepang dan Australia. Beliau juga menjabat sebagai Ketua KomiteWatch List APAC, Perwakilan Kredit di Komite Alokasi Permodalan APAC, dan sebagai anggota dari Global Top 100 Senior Risk Leaders di RBS.
Adnan baru saja menyelesaikan 15,5 tahun masa layanannya di ABN AMRO / RBS dan akan bergabung di Bank Danamon sebagai Direktur Integrated Risk apabila beliau telah memenuhi persyaratan dan mendapatkan persetujuan dari Regulator.
Sementara Heriyanto Agung Putra adalah warganegara Indonesia berusia 50 tahun. Heriyanto menyelesaikan program S2 di Universitas Indonesia pada tahun 2002.
Heriyanto memulai karirnya di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebagai Vice President Business Support dari tahun 2005 hingga 2009. Kemudian pada tahun 2009 hingga 2011, Beliau pindah ke divisi lain dan menduduki jabatan sebagai Vice President Human Capital Management. Dengan berkembangnya ilmu dan pengalaman yang diperolehnya, pada tahun 2011 hingga tahun 2012, Beliau diangkat menjadi Secretary to the Board of Commissioners.
Pada tahun 2011 hingga sekarang, Heriyanto menduduki posisi Komisaris di PT Garuda Maintenance Facility (GMFAA) dan Director of Human Capital & Corporate Affairs di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Sebagai Executive Vice President Human Capital & Corporate Affairs, Beliau diberikan tugas dan tanggung jawab penuh untuk memastikan pengelolaan sumber daya manusia yang berkelanjutan serta pelayanan umum dan administrasi yang efektif dan efisien sesuai dengan praktek Tata Kelola Perusahaan Yang Baik.
Heriyanto sering diundang sebagai Pembicara dibeberapa acara diantaranya: “3rd ISCLO 2015 - Enchancing Organizational Survivability Through Learning Organization (Yogyakarta - November 2015), 2015 Human Capital National Conference (Solo - November 2015), 2015 HR Expo (Jakarta - Desember 2015), dan masih banyak lagi lainnya.
Heriyanto juga aktif berpartisipasi dan berkontribusi di beberapa institusi professional antara lain sebagai Sekretaris Jendral Forum Human Capital Indonesia (FHCI) mulai tahun 2013 hingga sekarang, Ketua Pengawas Yayasan Kesehatan Garuda Indonesia mulai tahun 2013 hingga sekarang, Executive Committee of Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBSCD) mulai tahun 2013 hingga sekarang, dan Sekretaris Dewan Pengawas Dana Pensiun Garuda Indonesia mulai tahun 2011 hingga 2014.