Suara.com - Lembaga Rumi Institute sengaja dihadirkan melalui program-programnya guna mengingatkan kembali nurani dan kemanusiaan kita yang mulai sirna secara perlahan oleh keangkuhan, egoisme, hasrat kekuasaan, dan segala bentuk keinginan hawa nafsu yang akan mengantarkan manusia kepada kehancuran dan kekerdilan.
Rumi Institute adalah suatu lembaga yang kami bangun bersama-sama dengan mereka yang memiliki visi dan misi yang sama dengan pemikiran Maulana Jalaluddin Rumi. Jalaluddin Rumi salah satu mutiara pemikir Islam termuka sebagaimana tercatat dalam sejarah pemikiran islam.
Rumi bukan saja dikenal di dalam dunia islam namun juga dikenal oleh pemikir barat. Melalui sastranya Rumi mampu menyuguhkan islam yang sejuk, indah, dengan kedalaman muatan makrifat yang agung.
Sebab itu kami mengajak dan membuka seluas-luasnya kepada seluruh lapisan masyarakat agar bisa bersama-sama dengan kami menyatukan langkah dalam memberikan sumbangsih penyadaran eksistensi kemanusiaan. Akhir kata kami memohon doa restu kepada seluruh masyarakat dan mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang telah membantu kami selama ini.
Ajakan Rumi sangat relevan dengan kondisi sosial kita saat ini. Manusia kini adalah manusia yang lahir di tengah-tengah kebisingan mesin-mesin industri. Perkembangan teknologi dengan percepatan yang luar biasa telah mampu memutuskan jarak komunikasi dan informasi.
Meski demikian pada saat yang sama menjebak manusia agar setiap saat hadir dalam fitur-fitur gadget. Akibatnya secara perlahan manusia hanya merasa hadir dalam dunia maya dan merasa terasing dalam dunia nyata. Bahagia dalam dunia maya dan sedih dalam dunia nyata. Tentu hal tersebut adalah satu bentuk keterasingan baru dalam diri manusia.
Dalam salah satu syair yang terkenal dari Maulana Jalaluddin Rumi:
Jangan tanya apa agamaku
Aku bukan Yahudi
Bukan Zoroaster
Bukan Nasrani
Bukan pula Islam
Karena aku tahu,
Begitu suatu nama kusebut,
Kau akan memberikan arti yang lain
Daripada makna yang hidup di hatiku.
Rumi berdasarkan syair tersebut ingin memaparkan satu pemaknaan baru terhadap Islam dan bahkan pemaknaan atas agama. Selama ini kita memaknai agama hanya pada ritual semata dan pemaknaan agama pada ritual semata hanya akan mempersempit wilayah agama itu sendiri.