Bank Mandiri menyiapkan skema pembiayaan untuk pembayaran tagihan oleh penyedia fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan. Diharapkan, skema ini dapat membantu pengelolaan cash flow mitra BPJS Kesehatan serta mendukung penyediaan layanan kesehatan yang komprehensif bagi masyarakat, terutama peserta BPJS Kesehatan.
Saat ini, tercatat ada 24.631 lembaga penyedia layanan kesehatan yang menjadi mitra BPJS Kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, dokter keluarga, apotik dan lain-lain. Adapun jumlah peserta BPJS Kesehatan sebanyak 158.669.787orang.
Perjanjian MoU kerjasama pembiayaan tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris danDirektur Corporate Banking Bank Mandiri, Royke Tumilaar di Jakarta, Rabu (20/1/2016).
Melalui kerjasama ini, Bank Mandiri akan membayar tagihan klaim mitra BPJS Kesehatan setelah tagihan diakseptasi oleh BPJS Kesehatan. Selanjutnya, akan dilakukan integrasi antara sistem monitoring klaim BPJS Kesehatan, sistem Supply Chain Management Bank Mandiri dan sistem keuangan mitra BPJS Kesehatan agar proses pendataan dapat dilakukan dengan baik
Royke mengatakan, dengan pengelolaan cash flow yang lebih baik, mitra penyedia layanan kesehatan BPJS Kesehatan diharapkan memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan peserta BPJS Kesehatan.
“Kolaborasi ini sejalan dengan keinginan perseroan untuk dapat selalu berpartisipasi dalam melayani masyarakat. Semoga nantinya layanan BPJS Kesehatan dapat semakin meningkat dan semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya,” ujar Royke dalam siaran pers, Rabu (20/1/2016).
Sebelumnya, Bank Mandiri telah bersinergi dengan BPJS Kesehatan melalui penggunaan layanan Mandiri notional pooling untuk mendukung operasional cabang, layanan mandiri cash management untuk pengelolaan likuiditas, serta layanan collection untuk pembayaran iuran peserta BPJS Kesehatan segmen individu dan badan usaha di jaringan Bank Mandiri.
Hingga Akhir Desember 2015, frekuensi pembayaran iuran BPJS Kesehatan melalui Bank Mandiri pada tahun 2015 rata – rata mencapai 1,6 juta transaksi per bulan, meningkat dari rata – rata 600 ribu transaksi per bulan pada tahun 2014.