Suara.com - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) akan menambah jumlah bank administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) sehingga dapat memudahkan investor dalam melakukan investasi di pasar modal.
"Bertambahnya bank administrator RDN akan memudahkan investor memilih bank yang terdekat dan dinilai memberikan layanan jasa terbaik. Saat ini terdapat sembilan bank administrator RDN, mudah-mudahan bertambah sekitar lima bank administrator pada 2016," kata Direktur Utama KSEI Margeret M. Tang di Jakarta, Rabu (23/12/2015).
Ia mengemukakan bahwa bagi bank administrator yang bekerja sama dengan KSEI, terdapat potensi dana mengendap yang dapat dimanfaatkan, yang rata-rata nilainya sekitar Rp5 triliun per hari.
Namun, lanjut dia, bank administrator RDN yang bekerjasama dengan KSEI, juga wajib turut serta mengembangkan pasar modal Indonesia melalui pengembangan integrasi fasilitas Acuan Kepemilikan Sekuritas KSEI (AKSes) dengan jaringan perbankan.
Dengan demikian, ia mengatakan bahwa bank administrator RDN harus mengembangkan infrastruktur dan jaringan yang dimilikinya, antara lain fasilitas ATM, "mobile banking" maupun "internet banking" untuk memperluas akses investor di pasar modal.pengembangan melalui integrasi Fasilitas "Pengembangan melalui integrasi fasilitas AKSes dan jaringan perbankan merupakan upaya untuk memperluas jaringan pasar modal. Tidak dapat dipungkiri, saat ini jaringan dan infrastruktur pasar modal lebih terpusat di Jakarta, melalui jaringan perbankan maka akan dapat mempermudah masyarakat mengakses pasar modal," katanya.
Margeret M. Tang menyebutkan, sembilan bank yang telah menjalin kerja sama dengan KSEI sebagai bank administrator RDN yakni, Bank Central Asia Tbk (BCA), Bank CIMB Niaga Tbk, Bank Mandiri Tbk, Bank Permata Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Bank Sinarmas, BCA Syariah, dan Bank Syariah Mandiri.
"Total jaringan perbankan yang dapat dimanfaatkan oleh investor melalui kerjasama KSEI dengan 9 bank Administrator RDN diperkirakan sekitar 17.000 kantor cabang dan 88.000 ATM," katanya. (Antara)