Bank Mandiri terus menyebarkan semangat kewirausahaan. Kali ini, melalui program ”Mandiri Sahabatku”, Mandiri melatih kewirausahaan bagi Buruh Migran Indonesia (BMI). Program yang digelar bersama Mandiri University sejak 2011 ini telah melatih 8.377 buruh migran yang tersebar di Hongkong, Malaysia dan Korea Selatan untuk berwirausaha.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin mengatakan, program ini bertujuan agar para BMI memiliki bekal semangat dan ketrampilan untuk masa depan yang lebih baik saat kembali ke tanah Air. Pada penyelenggaraan kali ini, sekitar 800 buruh migran mengikuti pelatihan wirausaha di Hotel Excelsior Hongkong, Minggu (13/12/2015).
”langkah ini merupakan upaya kami sebagai perusahaan milik negara, untuk membantu para buruh migran agar mampu mandiri saat kembali ke Tanah Air,” kata Budi Sadikin dalam siaran pers.
Program Mandiri Sahabatku memiliki empat pilar utama, yaitu mengubah buruh menjadi majikan, mempersatukan keluarga melalui entrepreneurship, menyejahterakan keluarga dan lingkungan, serta mencerdaskan bangsa.
Di Hong Kong, program Mandiri Sahabatku telah digelar sejak Oktober 2011. Minat para pekerja migran untuk mengikuti program ini cukup tinggi seperti terlihat dari terus meningkatnya jumlah peserta dari tahun ke tahun. Saat pertama kali digelar, program Mandiri Sahabatku diikuti oleh 20 pekerja migran Indonesia di Hong Kong. Saat ini, jumlah tersebut melonjak hingga rata-rata sebanyak 1.000 orang setiap penyelenggaraan (batch).
Program pelatihan kewirausahaan ini terbagi dalam 3 tahapan pelatihan, yaitu pra penempatan, penempatan dan pasca penempatan. Tahap pra penempatan diperkenalkan kepada calon tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri. Selanjutnya, pada tahap penempatan di negara tujuan, para pekerja dilatih menganalisa peluang usaha, membuat rencana bisnis, motivasi dan semangat kewirausahaan.
Pasca penempatan, para pekerja migran yang mengikuti program Mandiri Sahabatku, akan mendapat pendampingan dari Bank Mandiri dalam memulai usahadalam bentuk program Dadi Majikan yang dibimbing oleh Bapak Asuh dari kalangan pengusaha, nasabah Bank Mandiri, alumni Wirausaha Muda Mandiri dan Dosen Mandiri University.
Peserta pelatihan Mandiri Sahabatku, lanjut Budi, tidak dipungut biaya atau gratis. ”Mandiri Sahabatku memiliki visi menciptakan pengusaha baru dari kalangan Buruh Migran Indonesia, sehingga mereka nantinya dapat menjadi ‘majikan’ di negeri sendiri,” ujar Budi.