Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki wilayah hutan bakau (mangrove) terluas di dunia. Namun, data tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia menyatakan bahwa, hampir 40% hutan mangrove di berbagai wilayah di Indonesia rusak parah.
Dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk melestarikan ekosistem hutan mangrove di Indonesia, Bank Muamalat Indonesia ("Bank Muamalat") pada Sabtu (12/12/2015) menyelenggarakan program corporate social responsibility (CSR) berupa penanaman ratusan bibit tanaman mangrove di Telaga Waja Tengkulung, Desa Adat Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali.
Kegiatan yang merupakan kerjasama Bank Muamalat dengan Forum Peduli Mangrove Bali dan Geotrek Adventure sebagai pendamping dan pemandu ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi ekosistem hutan mangrove di sekitar perairan pulau Nusa Dua, Bali agar dapat terjaga dalam jangka waktu yang lama.
Secara simbolis, program CSR ini ditandai dengan penanaman bibit mangrove yang dilakukan oleh seluruh jajaran direksi Bank Muamalat yang terdiri dari Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman, Direktur Korporasi Bank Muamalat Indra Y. Sugiarto, Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Bank Muamalat Evi Afiatin Ismail, Direktur Keuangan & Strategi Bank Muamalat Hery Syafril, Direktur Eksekutif Sumber Daya Manusia Bank MuamalatAwaldi, dan Direktur Eksekutif Operasional Bank Muamalat Masa Paskalis Lingga.
Selain melakukan penanaman bibit tanaman mangrove, Bank Muamalat melanjutkan kunjungannya ke lokasi penangkaran penyu (turtle island) di Desa Adat Moncoot Sari, Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali.