Suara.com - Salah satu indikator penting kemanjuan sebuah bangsa adalah tingkat literasi keuangan penduduknya. Semakin tinggi jumlah populasi penduduk yang mengerti dan telah menggunakan produk dan jasa keuangan, maka fondasi bangsa tersebut pada skala perekonimian nasional dan internasional akan semakin tinggi. Oleh karena itu, tidak heran jika berbagai negara maju di dunia seperti Jepang dan Amerika telah menjadikan pendidikan keuangan sebagai salah satu basis kurikulum pada sistem pendidikan mereka.hingga anak kecil, semua pasti mengenal uang.
Terlepas dari pentingnya membicarakan tentang keuangan pada anak, hasil penelitian dari National CPA Financial Literacy Commission menyimpulkan bahwa hanya 30 persen orang tua mengaku mereka tidak pernah atau jarang membicarakan perihal uang bersama anak-anaknya. Bagaimana dengan di Indonesia? Melek finansial masih jauh tertinggal dengan negara-negara tetangga dengan jumlah tidak lebih dari 36.50 persen. Pengetahuan seolah jadi hak esklusif seorang yang berprofesi di bidang keuangan. Hal ini disokong oleh kenyataan bahwa sejak kecil, kita tidak dibekali dengan pemahaman finansial yang cukup tentang bagaimana mengelola uang, menghasilkan uang, membelanjakan uang, investasi, menabung, dan asuransi.
Menanggapi fenomena masih rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pengelolaan keuangan dari usia dini, Bank Ekonomi bekerjasama dengan Prestasi Junior Indonesia, hari ini meluncurkan program edukasi keuangan di SMKN 1 Medan. Program yang berjudul Junior Achievement Personal Finance akan diselenggarakan di 6 SMA/K di Medan sampai akhir tahun ini dan melibatkan lebih dari 300 siswa. Program ini bertujuan untuk membekali para siswa dengan pengetahuan pentingnya menabung dan memperkenalkan produk & jasa perbankan sehingga mereka mempunyai bekal untuk menjadi pribadi yang mawas dalam keuangan, tidak konsumtif, dan cerdas dalam menabung di kemudian hari.
“Banyak cara yang dapat ditempuh untuk membangun budaya melek finansial. Di Bank Ekonomi, kami yakin bahwa kesadaran akan pemahaman, penelitian, dan pendidikan mengenai risiko dan manajemen keuangan harus dimulai sejak dini dan kami terlibat langsung dalam mewujudkannya”, ujar Wahyu Adiguna, Head of Corporate Communications Bank Ekonomi dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Sabtu (14/11/2015).
Lebih lanjut Wahyu menambahkan, “Karyawan kami juga ikut terlibat aktif di dalam kegiatan ini melalui payung kegiatan “One day to make a difference” (satu hari untuk suatu perubahan) yang merupakan kegiatan rutin volunteering (kesukarelawanan) di Bank Ekonomi. Melalui inisiatif ini, karyawan dapat merancang kegiatan mereka sendiri dan terlibat langsung di dalamnya berbagi pengalaman dan keahilan mereka. Seperti hari ini membantu para siswa dalam memahami materi yang disampaikan melalui kegiatan interaktif dan menyenangkan”.
“Institusi keuangan menjadi mitra strategis kami dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terutama mengenai pentingnya mengelola keuangan. Seperti yang dilakukan pada hari ini bersama Bank Ekonomi. Program seperti ini sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda yang dapat bersaing di dunia kerja global yang semakin kompetitif’, ujar Management Advisor Prestasi Junior Indonesia, Robert Gardiner yang tampak ikut serta dalam mendampingi para murid.
Mari ajari generasi muda untuk lebih bijaksana dalam mengelola keuangan mereka sejak usia muda!