Likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) tumbuh 12,7% (yoy). Pertumbuhan M2 tersebut melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 13,3% (yoy), terutama dipengaruhi oleh melambatnya tagihan kepada sektor lainnya.
Meskipun demikian, pertumbuhan kredit tercatat sedikit meningkat (10,9%, yoy) dibandingkan bulan sebelumnya (10,8%, yoy). Peningkatan pertumbuhan kredit utamanya terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI).
"Berdasarkan komponennya, perlambatan pertumbuhan M2 bersumber dari M1 dan Uang Kuasi. Pada September 2015, M1 (uang kartal dan simpanan giro rupiah) dan Uang Kuasi (simpanan berjangka dan tabungan, baik dalam rupiah maupun valas, serta simpanan giro valuta asing) masing-masing tumbuh 12,0% (yoy) dan 12,5% (yoy), melambat dibandingkan dengan 14,6% dan 12,7% (yoy) pada Agustus 2015," kata Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia dalam siaran pers, Rabu (4/11/2015).
Suku bunga kredit dan suku bunga simpanan mengalami penurunan. Suku bunga kredit tercatat sebesar 12,91% turun dibandingkan dengan Agustus 2015 sebesar 12,92%. Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka 1, 3, 6, dan 12 bulan pada September 2015 masing-masing tercatat sebesar 7,61%, 7,94%, 8,56%, dan 8,50%, turun dibandingkan Agustus 2015 yang masing-masing tercatat sebesar 7,65%, 8,06%, 8,64%, dan 8,58%.