Pabrik Tegangan Tinggi Pertama di Indonesia Resmi Dibangun

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 03 November 2015 | 13:50 WIB
Pabrik Tegangan Tinggi Pertama di Indonesia Resmi Dibangun
Gardu listrik
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada hari Senin, tanggal 2 November 2015, bertempat di Kawasan Industri Modern Cikande, Banten, telah dilaksanakan peresmian groundbreaking pabrik Switchgear Tegangan Tinggi (TT) dan Tegangan Ekstra Tinggi (TET) pertama di Indonesia milik PT Crompton Prima Switchgear Indonesia (PT CPSI).

Peresmian dilakukan secara simbolis oleh Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang diwakili oleh Nasri Sebayang dan CEO & Managing Director Crompton Greaves Ltd. India, yang diwakili oleh Jean Michel Aubertin, Executive Vice President and President of the Power Business Unit of Crompton Greaves Ltd.

PT CPSI adalah perusahaan joint venture antara CG International Holdings Singapore Pte. Ltd (anak perusahaan dari Crompton Greaves Ltd – CG) dan PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (anak perusahaan dari PT PLN (Persero)). Pendirian pabrik Switchgear ini adalah bagian dari inisiatif dan upaya untuk mendorong industri nasional yang akan mendukung sektor ketenagalistrikan di Indonesia, guna memenuhi kebutuhan peralatan Switchgear dalam negeri serta untuk ekspor ke pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik.

Dalam sambutan Direktur Utama PT PLN (Persero), yang dalam kesempatan ini disampaikan oleh Nasri Sebayang, mengungkapkan bahwa pendirian pabrik ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan investasi dan operasi di sektor ketenagalistrikan yang masih sangat besar. Hal ini menjadi tantangan bagi PLN untuk mengelola sumber dayanya secara efisien dan optimal. Berbagai terobosan telah dilakukan PLN, salah satunya dengan menerapkan sistem pengadaan E-Procurement, Joint Procurement, dan mekanisme Openbook. Selain itu, dengan adanya pabrik di dalam negeri adalah usaha mengantisipasi fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar melalui peningkatan TKDN. Nasri Sebayang selanjutnya mengungkapkan bahwa aspek terpenting dalam proyek ini adalah kesiapan sumber daya manusia Indonesia yang akan menjalankan pabrik serta melakukan berbagai pengembangan atas produk dan jasa yang diterima oleh pelanggan.

"Terkait hal ini, sebuah perjanjian pengetahuan teknis antara PT CPSI dan CG telah menjabarkan road-map transfer teknologi dalam 5 tahun," kata Nasri dalam siaran pers, Senin (2/11/2015).

Srinivasan M.S., Direktur Utama PT CPSI sebelumnya juga mengungkapkan bahwa dari data RUPTL 2013-2022 total investasi untuk pengembangan sistem transmisi di Indonesia akan mencapai US$19,4 miliar. Hal ini merupakan potensi pasar yang sangat besar bagi perusahaan yang dipimpinnya.

Jumlah pengurangan impor akan sangat signifikan dan hal ini juga merupakan pasar potensial bagi sebuah industri untuk berkembang dengan skala ekonomi yang layak. Namun demikian, tantangan dalam mengembangkan pemasok komponen lokal dengan harga yang kompetitif akan mendapat persaingan ketat dari negara-negara seperti India dan Cina yang sudah memiliki industri Switchgear TT/TET yang mapan.

"Karenanya, pabrik ini membutuhkan dukungan Pemerintah, utamanya selama tahap pengembangan kompetensi," ujar Srinivasan dalam kesempatan yang sama.

Pabrik Switchgear PT CPSI didirikan di dalam kawasan industry Modern Cikande, Serang, Banten, dengan total investasi US$22,5 juta yang dibiayai oleh pinjaman bank dan setoran modal dengan Debt to Equity Ratio (DER) 60:40. Pabrik ini ditargetkan mulai beroperasi komersial pada Triwulan II 2016 dengan kapasitas produksi tahunan sebanyak 1.000 unit SF-6 Gas Circuit Breakers, 2.000 unit Lightning Arresters, dan 4.000 unit Instrument Transformers (CT, CVT, IVT), pada tingkat tegangan 70 kV s.d. 500 kV. Jumlah tenaga kerja ahli termasuk back-office yang diserap mencapai 60 orang dan tenaga teknisi mencapai 200 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI