Festival Ekonomi Syariah Indonesia Dibuka Hari Ini

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 28 Oktober 2015 | 15:56 WIB
Festival Ekonomi Syariah Indonesia Dibuka Hari Ini
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bank Indonesia membuka secara resmi Festival Ekonomi Syariah Indonesia atau Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2015 di Surabaya pada hari ini, Rabu (28/10/2015).  Peresmian tersebut dilakukan oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara didampingi Menteri Keuangan, Bambang P.S. Brodjonegoro dan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.

ISEF pada tahun ini mengangkat tema Empowering Islamic Economic and Finance for the Prosperity of the Nations (Pemberdayaan Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk Kesejahteraan Bangsa).

Penyelenggaran ISEF ini bertujuan untuk mengoptimalkan kontribusi sistem keuangan syariah dalam pengembangan sektor riil. Selain itu, dengan gelaran ini diharapkan dapat menunjukkan peran aktif Indonesia sebagai poros pengembangan ekonomi syariah di dunia internasional.

"Rangkaian acara ISEF meliputi 3 acara utama, yakni Acara Pembukaan (Opening Ceremony), Forum Ekonomi Syariah (Sharia Economic Forum) dan Pameran Syariah (Sharia Fair)," kata Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI dalam siaran pers, Rabu (28/10/2015).

Adapun Sharia Economic Forum, yang berlangsung sejak kemarin hingga tanggal 30 Oktober 2015, terdiri dari berbagai kegiatan seperti seminar, bedah buku dan Focus Group Discussion mengenai pengembangan ekonomi syariah.

Topik yang dibahas antara lain “Rekomendasi Kebijakan Strategis Pemerintah Daerah dalam Mengakselerasi Pengembangan Ekonomi Syariah”; “Perjalanan Perbankan Syariah di Indonesia: Kelembagaan dan Kebijakan serta Tantangan Ke Depan”; “Edukasi Keuangan Syariah Untuk Pengusaha”; “Inovasi dalam Penerbitan Sukuk Untuk Meningkatkan Keterhubungan antara Sektor Riil dan Sektor Keuangan”; “Pemberdayaan Ekonomi Pesantren: Kunci Sukses Pengembangan Ekonomi Nasional”; “Layanan Non Tunai untuk Pembayaran Wakaf, Infaq dan Sedekah”; dan “Kerangka Kerja Pengaturan Islamic Social Finance”.

Sementara itu Sharia Fair yang akan digelar pada tanggal 29 Oktober – 1 November 2015 di Empire Palace, meliputi kegiatan pameran produk ekonomi dan keuangan syariah terdiri dari 129 booth, seminar/talkshow, pelatihan dan edukasi produk ekonomi dan keuangan syariah. Sharia Fair dikembangkan dengan konsep “5F” (Finance, Food, Fashion Fantrepreneur (fantastic entrepreneur), dan Fundutainment (fun-education-entertainment)).

Pengembangan konsep 5F ini merupakan upaya dari Bank Indonesia dalam mengintegrasikan sektor keuangan dan sektor riil sehingga pengembangan ekonomi syariah terlaksana secara komprehensif. Selain itu, konsep ini diharapkan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa ekonomi syariah tidak terbatas pada lembaga keuangan saja (baik bank ataupun non-bank) tetapi juga meliputi sektor/bisnis riil. Ekonomi syariah juga bukan hanya untuk umat muslim tetapi untuk masyarakat luas termasuk yang non muslim.

"ISEF 2015 ini diharapkan dapat mengulang sukses seperti pada ISEF 2014 lalu yang juga digelar di Surabaya, bersamaan dengan pertemuan Gubernur Bank Sentral Negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Pada ISEF 2014 telah dihasilkan MoU BI-IDB untuk ‘Capacity Building’, ‘Communique for OIC countries’, Pengembangan internasional ‘Zakat core principle’, MoU BI dengan Kementerian Agama untuk ‘Kemandirian Ekonomi Pesantren’, dan ‘Deklarasi Surabaya’," tambah Tirta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI