Suara.com - Sutradara kondang Hanung Bramantyo turut hadir di perayaan ulang tahun Dewa Kwan Sing Tee Koen ke-1853 yang digelar di klenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur beberapa waktu yang lalu.
Klenteng Kwan Sing Bio diketahui sebagai klenteng tertua di Indonesia. Suami aktris Zaskia Adya Mecca itu pun mengaku siap jika diminta membuat film yang bercerita soal sejarah kerajaan Tiongkok di Indonesia.
"Buat saya tantangan jika memang ini terjadi. Akan menjadi sebuah karya yang luar biasa, jika nantinya saya bisa membuat film tentang sejarah atau cerita tentang raja-raja Tiongkok," kata Hanung saat diwawancara bersama dengan Ketua Dewan Penilik Klenteng Kwan Sing Bio, Alim Sugiantoro.
Alim sendiri hanya bisa tersenyum ketika ditodong oleh media mengenai keinginan dibuatnya film bercerita mengenai masuknya kerajaan Tiongkok di Indonesia seperti Laksamana Cheng Ho.
"Kalau banyak yang antusias saya sih siap saja membantu, tergantung Mas Hanung," kata Alim. "Pentas yang disajikan di Kelenteng sudah dilhat hanung scara langsung, diharapkan ke depannya akan dibuatkan film layar lebar yang lebih bagus dari pertunjukan panggungnya," tambah Alim yang sempat ikut andil dalam film Hijab yang disutradarai Hanung.
Kedatangan Hanung ke Tuban memang atas undangan Alim untuk menyaksikan pentas drama Dewa Kongco Kwan Sing Tee Koen.
"Pentas yang luar biasa dengan tata panggung megah. Di kota (Tuban) yang jauh dari kota ini, ternyata ada pertunjukan dan tata panggung yang menurut saya luar biasa," pungkas Hanung yang ditemani adik iparnya, Haykal.
Bagi Hanung, Klenteng Kwan Sing Bio tidak hanya sekedar klenteng. Dia tertarik dengan cerita Dewa Kong Co Kwan Sing Tee Koen yang hidup di jaman Sam Kok (sejarah tiga negara).
Kwan Sing Tee Koen merupakan tokoh panglima perang pemberani di jaman Sam Kok. Pementasan drama tersebut adalah perayaan ulang-tahun ke 1.853 Kwan Sing Tee Koen.
Menurut Hanung, tidak banyak orang tahu Kwan Sing Tee Koen. Lewat film, sutradara film Sang Pencerah, dan Soekarno: Indonesia Merdeka ini ingin membuat catatan sejarah yang baik bagi generasi mendatang.
“Dia patut dicontoh sebagai panglima perang yang setia, jujur, amanah dan pemberani,” kata Hanung.
Umat penganut kepercayaan (konghucu) menyebutkan, Kwan Sing Tee Koen adalah Dewa Pelindung, Keselamatan dan Rezeki. Jika pembuatan film terlaksana, Hanung merasa perlunya riset mendalam agar kisah sejarahnya sempurna.
Salah satu keunikan yang dikagumi Hanung adalah saat para pemain opera bermain bersama tujuh ekor kuda diatas panggung.
“Itu sulit lho. Tapi bisa dilakukan. Propertinya juga menarik dan berwarna. Kalau filmnya jadi, pasti semakin penuh warna dan menjadi karya luar biasa,” kagum Hanung.