Hari Lupus, Odapus Desak Pemerintah Sediakan Obat "Off Label"

Esti Utami Suara.Com
Minggu, 10 Mei 2015 | 21:45 WIB
Hari Lupus, Odapus Desak Pemerintah Sediakan Obat "Off Label"
Hari Lupus Dunia
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menyambut Hari Lupus Sedunia, pada 10 Mei sebuah petisi diluncurkan di laman change.org meminta agar pemerintah menyediakan obat “off label” bagi Orang Dengan Lupus (Odapus) dalam skema BPJS Kesehatan.

Lupus adalah penyakit autoimun kronis, di mana sistem kekebalan tubuh yang seharusnya menjaga tubuh dari serangan penyakit, justru "menyerang" berbagai sistem atau organ dalam tubuhnya sendiri dan dapat mengancam jiwa. Saat ini diperkirakan ada sekitar 400 ribu penyandang lupus di Indonesia, kebanyakan diantaranya adalah perempuan usia produktif.

Petisi yang dapat diakses di www.change.org/ObatUntukLupus itu dibuat oleh Dian Syarief, seorang penyandang Lupus yang juga ketua dari Syamsi Dhuha Foundation, sebuah organisasi nirlaba peduli lupus. Petisi itu ditujukan kepada Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Kepala BPJS.

Dalam petisinya Dian Syarif mengatakan:
“Saat ini di Indonesia memang  sudah ada program BPJS Kesehatan yang memberikan jaminan kesehatan bagi rakyat Indonesia, namun masih perlu disempurnakan teknis pelaksanaannya. Masalah yang dihadapi Odapus adalah, obat-obat lupus yang masih dikategorikan sebagai obat-obat "off-label", belum masuk dalam skema penjaminan, walau obat-obat tersebut diresepkan oleh dokter yang merawatnya.

Obat "off label" adalah obat-obat yang merupakan obat  bagi terapi pengobatan penyakit lain, namun dibutuhkan sebagai terapi pengobatan bagi Odapus. Akibatnya, biaya penggunaan obat-obat "off label" tersebut masih harus ditanggung oleh para Odapus walau yang bersangkutan adalah peserta dan berobat melalui program BPJS Kesehatan”.

Menurut Dian, sudah sembilan tahun -sejak 2006- pihaknya terus memperjuangkan adanya obat-obatan off label dalam skema yang ditanggung pemerintah.

“Petisi ini bermaksud untuk mengingatkan kembali Menteri Kesehatan RI yang baru [Nila Moeloek], agar usulan yang sudah pernah kami sampaikan pada 2013 dapat dikabulkan dan dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan.

Heriva Puji Rahayu dari Cimahi yang ikut menandatangani petisi mengatakan, “Sebagai Odapus saya merasakan sekali pengobatan yang mahal dan terus menerus.”

“Istri saya seorang odapus dan benar adanya diperlukan obat obatan lain yang saat ini belum di cover oleh BPJS. Mari bersama sama peduli Lupus, karena kepedulianmu selamatkan hidup,” kata Deden Ramadhaniansyah, pendukung petisi. Sampai saat ini petisi sudah didukung lebih dari 2700 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI