Harga timah dunia mengalami pukulan keras pada Senin (9/5/2022). Baik di pasar London maupun Shanghai, timah berjangka terpuruk 5,6% dan 4,7%. Penurunan tertinggi harga timah sejak Mei 2022 akibat situasi pandemi COVID-19 di China.
Pada perdagangan sebelum penutupan pasar di London Metal Exchange ( LME) timah kontrak tiga bulan sempat jatuh di US$36.980 per metrik ton Senin malam akhirnya ditutup US$37.119 per metrik ton dari harga sebelumnya US$39.450 per metrik ton.
Harga timah merosot ke level terendah sejak pertengahan Desember dan logam industri lainnya turun karena pengetatan pembatasan COVID-19 di konsumen utama China serta kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global yang lebih lemah mengurangi prospek permintaan.
"Penguncian China, kenaikan suku bunga di Amerika Serikat dan di tempat lain dan dolar yang kuat memberi tekanan pada tembaga," kata analis Danke Bank Jens Pedersen sepeeti dikutip Financial Post kemarin.