Warta Mataram -Rudal Rusia menghantam menara siaran televisi di Kiev dan salah satu gedung administrasi utama pemerintah di Kharkiv pada Selasa (1/3). Ini adalah serangan susulan setelah serangan ke kota-kota sempat terhenti. Serangan itu menonaktifkan sementara saluran televisi pusat Ukraina, yang merupakan simbol penting bahwa pemerintah Ukraina terus berfungsi. Menara TV yang dibangun saat Ukraina masih republik Soviet ini berada di kawasan Babyn Yar, di mana terdapat pemakaman Yahudi dan lokasi pembantaian Perang Dunia II. Rekaman yang beredar menunjukkan ada ledakan besar di Lapangan Kharkiv’s Freedom Square pada pukul 08:01 waktu setempat (17:00 AEDT). Pemerintah Ukraina mengatakan, tujuh warga sipil tewas. Setelah melumpuhkan Kiev, pasukan Rusia berusaha untuk memindahkan tentara tambahan, senjata dan peralatan ke dekat kota. Analis memperhitungkan, sekitar 80 persen dari pasukan yang dialokasikan untuk invasi telah dilakukan.
Rusia menggunakan lebih banyak artileri melawan Kyiv, Kharkiv, dan Chernihiv, kota satelit Kiev, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan hal itu dalam cuitannya pada Selasa (1/3). Penggunaan artileri, roket, misil, dan bom dapat membunuh orang-orang Ukraina yang berusaha mempertahankan kota-kota. Mungkin juga bisa membunuh dan melukai banyak warga sipil dan menghancurkan infrastruktur, yang selanjutnya merusak reputasi internasional Rusia dan menciptakan banyak kemarahan di Ukraina. Rusia sendiri telah mengatakan kepada warga sipil Ukraina untuk meninggalkan kota-kota besar utama, menandakan serangan yang mungkin akan dimulai bahkan ketika putaran kedua pembicaraan gencatan senjata berlangsung di negara tetangga Belarusia pada hari Rabu (2/3).