Juru bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya mengomentari pernyataan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi yang menyebut Formula E dipaksakan di tengah pandemi Covid-19. Mustofa melalui akun Twitternya pun mempertanyakan balik bagaimana dengan kebijakan pemerintah pusat soal pemindahan ibu kota. “Kalau pindahan Ibukota, gimana?,” tanya Mustofa pada Rabu (9/12/2022).
Sebut yang Tolak Ibu Kota Pindah Berhadapan dengan Senayan, Mustofa: Meluruskan Kiblat Bangsa Makin Berat Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pelaksanaan ajang balap internasional Formula E dipaksakan. Sebab, saat ini terdapat kekurangan pendapatan akibat pandemi COVID-19. “Tahun 2020 kan ada terjadi masalah besar yaitu pandemi COVID, tapi dengan situasi kita sedang kekurangan pendapatan, ini memaksakan bahwa Formula E ini harus berjalan sampai hari ini,” kata Prasetyo usai dimintai keterangan oleh penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (9/2/2022). Dia mengatakan dirinya memang telah mengetuk palu terkait pelaksanaan Formula E. Tapi, Prasetyo mengatakan Anies harusnya bisa mengkaji kembali pelaksanaan balap mobil listrik itu. Dirinya meyakini, ketika Anies membuka komunikasi soal penundaan tersebut dengan komite penyelenggara Formula E tentu tak akan ada masalah. “Saya pikir ini trobosan dia (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan), saya mengesahkanlah adanya Formula E,” ujar Prasetyo. Sumber: era