Survei Pemantauan Harga yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada minggu II Februari 2022 mengungkapkan, perkembangan harga pada Januari 2022 tetap terkendali dan diperkirakan deflasi 0,11% (mtm).
"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Februari 2022 secara tahun kalender sebesar 0,45% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,96% (yoy)," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (11/2/2022).
Dia mengatakan, penyumbang utama deflasi Februari 2022 sampai dengan minggu II yaitu komoditas telur ayam ras sebesar -0,12% (mtm), minyak goreng sebesar -0,09% (mtm), daging ayam ras sebesar -0,07% (mtm), cabai rawit sebesar -0,05% (mtm), cabai merah sebesar -0,02% (mtm), dan angkutan udara sebesar -0,01% (mtm). Baca Juga: Pemerintah Cermati Resiko Inflasi di 2022
"Sementara itu, komoditas yang mengalami inflasi yaitu bawang merah sebesar 0,03% (mtm), tomat dan sabun detergen bubuk/cair masing-masing sebesar 0,02% (mtm), serta beras dan rokok kretek filter yang masing-masing sebesar 0,01% (mtm)," tukasnya.
Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tutup Erwin.