Sejak masa pandemic Covid-19 Maret 2020 pengunjung di Perpusatakaan Daerah Kabupaten Landak mengalami penurunan. Namun, sebelum adanya Covid-19 cendrung kunjungan stabil, bahkan cendrung adanya kenaikan kunjungan ke Perpustakaan Kabupaten Landak.
“Sekarang ada datanya, tapi saya tidak bisa saya sampaikan nanti, ada data kunjunganya,ini dikarenakan Coronya kunjungan cendrung menurun,” kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Landak Ursus, di Ngabang, Rabu (23/3/2022).
Menurutnya, kunjungan orang awan, pelajar, mahasiswa, dan PNS dilihat secara kunjungan fisik ada benarnya. Namun, jika sudah ada Perpustakaan Digital (IT). Kemungkinan mereka berkunjung dan ingin mengakses, sehingga tidak mesti orang yang berkunjung di Perpustakaan.
“Jadi itulah yang dialami kita saat sekarang,” tegas Ursus.
Terkait jumlah koleksi buku di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Landak? Ursus menjelaskan untuk jumlah koleksi buka sudah memenuhi standar nasional dimana berjumlah 27.423 buku.
“Yang masih kurang itu tenaga Pustakawan, di Kabupaten Landak hanya 1 orang, itu pun bukan mereka sengaja melamar disini melalui invasi (pengalihan). Minimal paling tidak ada 2 tenaga Pustakawan. Jadi, kita disini berusaha mencapai standar itu, “ katanya.
Ursus mengucap syukur di Kabupaten Landak sudah mempunyai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Landak. Dimana di kabupaten/kota lain di Indonesia masih ditemukan belum mempunyai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan.
“Kita luar biasa sudah punya Dinas Kerarsipan sendiri, punya Dinas Perpustakaan sendiri, jadi itulah yang kita inginkan,” ungkapnya.
Terkait Covid-19, disatu daerah berubah-ubah penerapan PPKM, level 1, level 2 dan level 3 dan level 4, maka, Ursus mengatakan sekarang ada les Matematikan dan Bahasa Inggris dalam rangka pelayanan perpustakaan bagi inklusi sosial, dan gratis.
“Kemari ketika ada kenaikan level Covid-19 terpaksa kita hentikan, kita tidak mau ambil resiko. Jika ada yang terjakit repot. Jika levelnya sudah aman, maka lanjut lagi,” tukasnya.
Kedepanya, kata Ursus, dinas yang ia pimpin akan mencanangkan pelayanan perpustakaan berbasis Informasi Teknologi (IT).
“Kelebihan yang diperoleh dari penerapan teknologi informasi di perpustakaan adalah layanan lebih cepat, mudah, dan praktis, Penelusuran lebih cepat dan mudah, Menghemat waktu, Menghemat tenaga, dan Membutuhkan sedikit SDM (pustakawan),” katanya, seraya menambahkan adapun kelemahan yang dihadapi dalam penerapan teknologi informasi di perpustakaan adalah Tergantungan pada aliran listrik buatau PLN, Bila komputer rusak layanan terganggu dan minimnya teknisi komputer. Covid-19 Kalbar Landak Pandemi perpusatakaan Penulis: Tim LiputanEditor: Redaksi