Soal Kelangkaan Pupuk Bersubsidi di Tuban, Ini Kata Bupati Lindra

Persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Tuban kerap berulang dari tahun ke tahun setiap musim tanam tiba. Kalaupun ada, para petani mengaku harga pupuk bersubsidi m

suaraindonesia
Kamis, 27 Oktober 2022 | 13:21 WIB
Soal Kelangkaan Pupuk Bersubsidi di Tuban, Ini Kata Bupati Lindra
Sumber: suaraindonesia

TUBAN - Persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Tuban kerap berulang dari tahun ke tahun setiap musim tanam tiba. Kalaupun ada, para petani mengaku harga pupuk bersubsidi menjadi sangat mahal. 

Atas kondisi itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky akhirnya buka suara. Ia menyatakan, telah melakukan tindakan tegas terhadap distributor yang diduga nakal agar kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Tuban segera teratasi.

"Ini kita sudah melakukan tindakan tegas. Intinya kalau dibilang suplai pupuk di distributor sudah terjaga dengan baik," tegas Lindra sapaan akrabnya kepada suaraindonesia.co.id, Rabu (26/10/2022).

Lindra menjelaskan, distributor terkendala pada regulasi yang ada ketika melakukan distribusi. Sehingga suplai pupuk bersubsidi ke para petani yang berada di wilayah Kabupaten Tuban tersendat.

"Teman-teman distributor itu juga terkendala dari sisi aturan yang ada untuk menyuplai ini semua (pupuk bersubsidi, red). Insyaallah distribusi pupuk berjalan dengan baik, cuma ada beberapa yang takut karena aturannya belum dipegang dan seterusnya," jelas Lindra.

Sebelumnya, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Tuban mendalami dugaan distributor nakal, yang menyebabkan kelangkaan pupuk bersubsidi.

Kepala DKUKMP Tuban Agus Wijaya mengatakan, telah menemukan adanya distributor yang tidak melakukan distribusi pupuk ke petani, terutama di wilayah Kecamatan Kenduruan selama dua bulan.

Agus menegaskan, jika ada distributor yang terbukti melakukan penyelewengan pupuk bersubsidi, pihaknya akan mengambil langkah tegas, yakni mencabut izin usaha. 

"Ini komitmen kami dalam rangka mengevaluasi distribusi pupuk mulai dari gudang penyangga, distributor, hingga kios pengecer. Ini bargaining, jika distributor bagus dilanjut kalau tidak iya tutup saja," kata Agus, Senin (17/10/2022) lalu.

BERITA LAINNYA

TERKINI