Manisnya buah jambu kristal tak bisa dinikmati oleh Petani Banyuwangi. Tanaman yang berbuah sepanjang tahun tersebut rusak diserang hama tikus dan lalat buah.
Petani akhirnya harus mengikat perut erat-erat karena menanggung kerugian hingga jutaan rupiah. Seperti yang dialami Muhammad Sholeh (61), salah satu petani jambu kristal asal Desa/Kecamatan Licin.
Biasanya, Sholeh bisa memanen hingga 1 kwintal buah jambu kristal setiap minggunya dari 500 pohon yang dibudidayakannya. Namun, akibat serangan hama tikus dan lalat buah tersebut, dia terpaksa membuang hasil panennya karena tak layak konsumsi.
Selain serangan hama tikus, jambu kristal miliknya juga diserang hama lalat buah. Hal ini dikarenakan intensitas curah hujan di tempatnya masih cukup tinggi. Padahal, sebagian besar wilayah di Kabupaten Banyuwangi sudah masuk musim kemarau.
Kondisi ini dikarenakan letak geografis Desa Licin yang terletak di lereng pegunungan Ijen. "Setiap hari masih turun hujan. Ini berdampak pada berkembang biaknya lalat buah," ungkapnya.
Akibatnya, buah jambu kristal menjadi cepat busuk dan tidak bisa dikonsumsi. Secara fisik, dari luar buah yang terserang lalat buah nampak bagus. Namun setelah dibelah, di dalamnya ternyata sudah busuk. Alhasil, Sholeh memilih untuk tidak menjual buah jambu kristal miliknya, karena khawatir konsumen kapok membeli lagi kepadanya.