Salah satu calon kuat presiden Prancis berhaluan ekstrem kanan, Marine Le Pen, berjanji akan menerapkan larangan penggunaan hijab jika memenangkan putaran kedua pemilihan umum pada 24 April mendatang.
Perempuan 53 tahun itu memandang kerudung sebagai "seragam kelompok Islam radikal". Ia pun berencana menjatuhkan denda bagi warga Prancis yang memakainya di tempat publik.
Salah satu sekutu dekat Le Pen, Wali Kota Perpignan, Louis Aliot, menuturkan eks pasangannya itu akan "sedikit demi sedikit" menerapkan aturan melarang penggunaan hijab jika mengalahkan petahana, Presiden Emmanuel Macron, dalam putaran kedua pemilu nanti.
Mengutip ucapan Le Pen kepadanya, Aliot memaparkan larangan hijab adalah salah satu dari beberapa alat politik untuk melawan "Islamisme" di Prancis.
"Namun, penerapannya perlu dilakukan secara bertahap," kata Aliot dalam sebuah wawancara dengan Radio France Inter pada awal pekan ini seperti dikutip Reuters.