Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, memberikan atensi terkait perkembangan penyakit hepatitis akut yang belum diketahui asal-usulnya di Indonesia.
Deni sapaan politisi asal Partai Gerindra itu mengimbau para orang tua untuk meningkatkan pengawasan dalam menjaga anak-anaknya.
Ia memaparkan, meski kasus hepatitis 'misterius' itu belum ditemukan di Kota Tepian, namun sebagai langkah preventif pengawasan orang tua terhadap anak perlu dilakukan agar tak terjadi kepanikan komunal nantinya, jika-jika kasus tersebut telah dikonfirmasi.
"Karena ini keterjangkitannya menyerang ke anak-anak, intinya pola hidup sehat saja," ungkap Deni saat dikonfirmasi, Senin, 9 Mei 2022.
Deni melanjutkan, anak yang menjadi sasaran penyakit tersebut sejatinya memiliki kekuatan imun tubuh yang baik. Makanya, sebut dia, pola hidup sehat yang dimulai dari hal-hal kecil menjadi kunci pencegahannya.
"Mungkin ketika anak sekolah tatap muka diimbau tidak jajan sembarangan, kalau bisa itu dihindari dulu. Karena penyebabnya itu kan hal sepele saja, jadi perlu rajin mencuci tangan dan lain semacamnya," paparnya.
Sementara itu, jika nantinya kasus hepatitis misterius benar-benar ditemukan di Samarinda, Deni menegaskan fasilitas pelayanan kesehatan akan terjamin ketersediannya mengingat kasus Covid-19 yang sudah melandai.
"Artinya dengan berkurangnya kasus Covid-19, pelayanan kesehatan siap siaga. Tidak ada kekhawatiran dari dinas kesehatan kalau memang nanti ada kasus hepatitis akut misterius ditemukan. Tapi kita berdoa semoga itu tidak ada," pungkasnya. (*)
Editor: Yusuf