Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut ada 2,4 juta orang di seluruh Indonesia yang vaksinasi Covid-19 dosis pertama harus diulang.
"Ada 2,4 juta (yang harus mengulang)," kata Nadia Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi kepada wartawan, Sabtu (19/2/2022).
Nadia menjelaskan, dari studi yang dilakukan, seseorang yang tidak kunjung mendapat dosis kedua setelah 6 bulan menerima dosis pertama berpengaruh terhadap efikasi vaksin yang diterima.
Efikasi vaksin adalah tingkat kemanjuran vaksin dalam melawan suatu penyakit pada orang yang sudah divaksinasi saat tahap uji klinis.
"Ini kan ada studi yang mengatakan setelah 6 bulan terjadi penurunan efikasi vaksin, apalagi kalau hanya dosis 1 kan masih 50 persen efikasinya," jelas Nadia.
Jadi, demi mendapatkan efikasi yang semestinya, mereka diminta untuk mengulang vaksinasi dosis pertama.
Masyarakat yang memiliki kondisi demikian disebut "sasaran drop out". Hal dijelaskan dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.02.06/II/921/2022 tentang Pemberian Vaksinasi Covid-19 bagi Sasaran yang Drop Out.
Hingga Jumat (18/2/2022), sudah ada 189.307.384 orang yang mendapatkan dosis pertama. Namun, dengan keberadaan 2,4 juta orang yang dimaksud Nadia, otomatis beban vaksinasi akan kembali bertambah.
Meski memiliki beban tambahan, Nadia menegaskan pemerintah tidak akan memperpanjang target vaksinasi Nasional yang telah ditetapkan pada Juni tahun ini.
"Enggak (diperpanjang), kita akan selesai pada Juni 2022 atau setidaknya 70 persen seluruh sasaran sudah dapat dosis kedua," kata Nadia.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Kemenkes, selama ini mayoritas masyarakat yang tak kunjung mendapatkan vaksin dosis kedua dikarenakan alasan-alasan yang bersifat pribadi.
"Ada yang tidak mau karena merasa tidak berisiko terhadap Covid, ada yang takut dengan efek samping," papar Nadia.
Nadia menambahkan, untuk stok vaksin tambahan yang diperlukan untuk sasaran drop out ini, masih dalam batas aman.
Vaksin Vaksinasi COVID-19