Anies Baswedan Klaim Penutupan Tempat Maksiat Sudah Terlaksana

Sebuah video lawas yang memperlihatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bahwa dulunya penutupan tempat maksiat dianggap tidak mungkin namun sekarang telah terlaksa

makassarterkini
Selasa, 10 Mei 2022 | 14:38 WIB
Anies Baswedan Klaim Penutupan Tempat Maksiat Sudah Terlaksana
Sumber: makassarterkini

 Sebuah video lawas yang memperlihatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bahwa dulunya penutupan tempat maksiat dianggap tidak mungkin namun sekarang telah terlaksana, viral di media sosial.

Video Anies Baswedan klaim penutupan tempat maksiat telah terlaksana itu viral usai diunggah pengguna Twitter Bambangmulyono2, seperti dilihat pada Senin 9 Mei 2022.

Dalam narasi cuitannya, netizen itu menyebut klaim pernyataan Anies dalam video unggahannya tersebut hanyalah pembohongan.

“Yang dulu tidak mungkin sekarang TIDAK BISA DILAKSANAKAN….. NGIBUL DOANG,” cuit netizen Bambangmulyono2.

Dilihat dari video itu, tampak Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta tengah pidato di panggung acara Reuni 212.

Ia pun menyebut, program rumah DP nol Rupiah yang dulunya dianggap tidak mungkin terealisasi kini telah terlaksana.

Selain itu, Anies juga mengklaim penutupan tempat-tempat maksiat yang dulunya dianggap tidak mungkin sekarang sudah terlaksana.

“DP Nol Rupiah dianggap tidak mungkin, hari ini terlaksana. Menutup tempat-tempat maksiat, dulu dianggap tidak mungkin sekarang terlaksana,” ujar Anies Baswedan.

Tak hanya itu, kata Anies, penghentian reklamasi yang dulunya diragukan banyak pihak sekarang juga sudah dilakukan oleh pihaknya.

“Menghentikan reklamasi dulu dianggap tidak mungkin, sekarang kita lakukan,” tuturnya.

Anies Baswedan pun menegaskan bahwa semua hal yang dulunya dianggap tidak mungkin itu termasuk penutupan tempat maksiat tersebut, sudah terlaksana tanpa memakai kekerasan.

“Saudara-saudara semua, itu dilakukan tanpa kekerasan. Cukup selembar kertas dan sebuah tanda tangan. Karena ini saudara-saudara sekalian, jangan pernah anggap enteng proses politik, karena di situlah tanda tangan menentukan arah kebijakan,” ujarnya.

BERITA LAINNYA

TERKINI