Madiunpos.com, GUNUNGKIDUL–Pasca-Badai Cempaka yang terjadi pada akhir November 2017, warga Dusun Serpeng Wetan, Pacarejo, Semanu sempat dikejutkan dengan meluapnya Luweng Blimbing. Namun kondisi itu telah berubah karena debit air di luweng mengering dan membuat diameter bertambah luas.
Salah seorang warga Desa Pacarejo, Semanu, Suharto mengatakan, peristiwa mengeringnya Luweng Blimbing terjadi pada Minggu (21/1/2018). Proses penyusutan tidak wajar karena terjadi hanya dalam kurun waktu dua jam.
Dia menuturkan, sejak hujan deras yang terjadi November 2017 lalu, air di luweng penuh. Namun secara tiba-tiba terjadi penyusutan dari pukul 14.00-16.00 WIB. “Dalam dua jam air di luweng habis tersedot ke bawah,” kata Harto kepada wartawan, Senin (22/1/2018).
Menurut dia, penyusutan air di luweng membuat warga kaget. Pasalnya, saat air masih penuh di sekitar lokasi banyak warga yang datang karena penasaran. “Sama seperti saat meluap, saat mengering juga membuat warga heran. Tapi bedanya untuk sekarang [kemarin] hanya dilihat oleh warga sekitar,” ungkapnya.