Kriminologi.id - Pola perekrutan anggota atau kader yang diproyeksikan untuk melakukan aksi terorisme di Indonesia mengalami perubahan sekaligus perkembangan. Salah satu cara yang dilakukan adalah melibatkan ustaz. Para ustaz yang terlibat tersebut biasanya para tokoh kelompok Islam dari Jamaah Islamiyah dan Jamaah Ansharut Tauhid.
“Sumber-sumber rekrutmen kader melibatkan ustaz yang terindikasi sebagai tokoh Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). Serta persinggungan individu yang satu sisi tokoh Islam radikal tetapi juga bersinggungan,” kata Sekretaris Kesbanglimas Jateng, Suwondo, di Solo, Jawa Tengah, 10 September 2018.
Kapolda Sulbar: Radikalisme 54%, Subur Karena Zalim Atas Nama Agama BNPT: Penyebaran Radikalisme Manfaatkan Penerimaan Mahasiswa Baru Cegah Radikalisme & Terorisme, DPRD Kalteng Dukung Penyediaan Anggaran
Dari sekian banyak kasus terorisme di Indonesia, menurut Suwondo, menunjukkan jaringan para pelaku teror mengalami perkembangan dari pola satu ke pola lainnya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikasi penyebaran terorisme seperti kesamaan agenda dan perjuangan.