TALANG, korantegal.com – Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Tegal tidak berhenti melakukan terobosan untuk memperbaiki kualitas produksi pengecoran logamnya. Salah satunya dengan mengganti bahan baku yang sebelumnya menggunakan flak, sekarang menggunakan alfluks.
“Alfluks ini bisa tahan lama. Artinya, struktur logamnya bisa lebih bagus dan tidak keropos atau inklusi,” kata Owner UD Setia Kawan, Imron Rosadi, saat ditemui di rumah industrinya di Desa Kebasen, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Sabtu (20/11/2021).
Dia mengaku, hasil produksinya berupa alat perkapalan itu, selama ini dipasarkan di sejumlah kota-kota besar di Indonesia. Diantaranya, Jakarta, Semarang, Surabaya, Kalimantan hingga Sulawesi. Dipastikan, para pelanggannya itu akan lebih tertarik dengan kualitas dan mutu hasil produksinya meski harganya lebih mahal dari sebelumnya.
“Komponen alat perkapalan yang menggunakan alfluks ini, kami baru akan produksi. Insha Allah pasar menerima. Sebab, bahannya menggunakan sodium klorat dan sulfat serta campuran bahan lainnya,” ujar Imron.
Menurut Imron, alfluks ini sudah lolos uji lab dari Universitas Indonesia dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Sebagai upaya untuk mewujudkan Making Indonesia 4.0, maka Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) Kemenperin melalui program Startup4Industry 2021 mengadakan peningkatan teknologi IKM pengecoran logam alumunium di Kabupaten Tegal. Kegiatan implementasi ini dilaksanakan selama dua bulan, yakni sejak 24 September hingga 24 November 2021 di IKM UD Setia Kawan Desa Kebasen, Kecamatan Talang.