Infografis
Banjar Mural Festival 2021 baru saja resmi dibuka. Kegiatan yang mewadahi ekspresi seniman dinding yang digelar di dua kota Banjarbaru dan Banjarmasin, diharapkan bisa menjadi daya tarik wisatawan khususnya di Kota Banjarbaru, Selasa (12/10/2021).
BANJARBARU,koranbanjarmasin.com – Direktur Banjar Festival (BMF) Novyandi Saputra mengatakan Walikota Banjarbaru M. Aditya Mufti Ariffin, secara seremonial membuka ajang Banjar Mural Festival bertempat di Amanah Borneo Park dan dilanjutkan sore hari di Coffe Cub Banjarbaru dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Hidayaturrahman.
Kepala Disporabudpar, Hidayaturrahman menyampaikan apresiasi dan sangat mendukung kegiatan BMF 2021 dan berharap event ini bisa menjadi daya tarik wisatawan di Kota Banjarbaru.
“Ke depannya saya ingin ada banyak tempat lagi untuk menjadi objek mural untuk menyalurkan ekspresinya. Dan kami sangat menyambut baik kegiatan ini, terutama dalam rangka pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19,” ucapnya.
Festival ini melibatkan 19 muralis yang terdiri dari individu dan kelompok. Mereka bakal menghiasi dinding-dinding Coffee Shop di dua wilayah, yaitu di Kota Banjarbaru yang menjadi titik mural antara lain Amanah Borneo Park, Coffee Cub, Mengoffee, Siang Malam dan Big Coffee.
Di Kota Banjarmasin titik mural antara lain dinding Pelindo Jalan RE Martadinata, Summer, 101 Coffee, The Jumpa Square dan Oettara Koffiee.
Adapun, nama seniman atau muralis yang terlibat, di Banjarbaru yakni Tio Epenk, Hefni Priadi, Lintang Fauzi, Gamas, Andri Ramadhani, Jerry, Bagus, M Nurhadi, Nabila, dan Sinyo.
Salah satu seniman atau muralis di Banjarbaru, Tio Empenk menjelaskan, bahwa makna dari karya muralnya saat ini menggambarkan betapa pentingnya memakai masker.
“Pentingnya menjaga diri sendiri untuk menjaga orang lain,” tuturnya.
Sementara itu, Inisiator Festival BMF, Putra Qomaluddin Attar Nurriqli yang juga founder Semangat Muda menyampaikan, kegiatan ini untuk memberi ruang kreatif bagi para seniman mural.
“Saya berharap kegiatan ini bisa berjalan setiap tahunnya dalam upaya memperkenalkan mural yang seharusnya menjadi ruang diskusi dan kolaborasi antar elemen bukan disalah artikan di lingkungan masyarakat,” tuturnya. (Jwt/hip)
Menyukai ini:Suka Memuat...
