Harianjogja.com, JOGJA–Kebijakan pariwisata di Indonesia dinilai hanya berfokus pada target jumlah kunjungan semata. Wacana-wacana semacam penciptaan lapangan kerja, meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat praktis tak banyak terdengar. Padahal, pariwisata adalah alat yang ampuh guna mengentaskan kemiskinan.
Mark Hampton, pengajar di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Kent, Inggris, mengatakan semestinya Pemerintah Indonesia tidak hanya terus mencanangkan target wisatawan dan berusaha sekuat tenaga mencapai target yang ada. Kebijakan mengejar target akhirnya akan membebani Bali sebagai destinasi utama. Sementara destinasi lain belum bisa menandingi Pulau Dewata.