Harianjogja.com, JAKARTA – Peneliti keamanan di Avast, perusahaan produk keamanan digital, memperkirakan akan ada kejahatan siber baru. Siaran pers Avast menyebutkan, serangan siber itu mungkin lewat program artificial intelligence (AI).
Serangan lainnya yang akan meningkat adalah ransomeware, serangan terhadap perangkat Internet of Things (IoT), malware cryptomining dan serangan terhadap layanan yang dibangun dengan Blockchain.
Laporan yang disusun Avast, Threat Prediction Report for 2018, mengindikasikan potensi serangan rantai pasokan tingkat tinggi akan muncul, dan peningkatan serangan dari fileless malware, pelanggaran data dan serangan pada perangkat mobile, misalnya trojan perbankan.