Imbas Banjir, Aktivitas Belajar di Matang Kuli Terhenti

LHOKSUKON – Aktivitas belajar mengajar di Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara terhenti imbas banjir menggenangi kawasan tersebut, Sabtu (2/12/2017). Banjir yang disebabkan luapan Krueng Keureuto dan hujan deras ini mengakibatkan 22 desa tergenang.

goaceh
Minggu, 3 Desember 2017 | 00:16 WIB
Imbas Banjir, Aktivitas Belajar di Matang Kuli Terhenti
Sumber: goaceh

LHOKSUKON – Aktivitas belajar mengajar di Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara terhenti imbas banjir menggenangi kawasan tersebut, Sabtu (2/12/2017). Banjir yang disebabkan luapan Krueng Keureuto dan hujan deras ini mengakibatkan 22 desa tergenang.

"Tadi pagi, siswa SD, SMA dan SMP di Matang Kuli terpaksa dipulangkan. Ada 5 sekolah yang terendam air. Di sini ada 22 gampong yang tergenang air dari total 49 gampong. Sedangkan yang mengungsi 13 gampong dengan jumlah total pengungsi mencapai 800 KK (kepala keluarga)," kata Camat Matang Kuli, Zulkifli kepada GoAceh.Berdasarkan catatan Zulkifli, jumlah pengungsi keseluruhan mencapai 2 ribu jiwa. Mereka mengungsi ke meunasah gampong masing-masing. Namun, kata dia, sebagian warga seperti di Gampong Meunasah Lawang dan Tanjong Haji Muda mengungsi ke tenda yang dibangun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).loading...Zulkifli mengatakan, banjir ini tidak hanya terjadi di kawasan perkampungan saja, tetapi juga terjadi di jalan lintas kecamatan seperti di Gampong Parang Sikureung, Meunasah Mee, dan Gampong Punti. Ketinggian air di kawasan tersebut bahkan mencapai 80 sentimeter.AdsSementara itu, Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dengan bencana banjir ini. Untung berharap masyarakat agar dapat menyelamatkan dokumen-dokumen penting sebelum terkena banjir."Kita berharap masyarakat agar menyelamatkan dokumen penting, seperti ijazah, surat rumah dokumen penting lainnya. Jangan lengah, karena hal yang penting tersebut jika hilang akan jadi masalah baru," kata Untung Surianata.Untung mengatakan, untuk mengantisipasi banjir ini, pihaknya mengerahkan 200 personel Polres yang dibantu jajaran koramil dan Brimob Dentasemen B Jeulikat. Kata dia, polisi juga menyediakan alat-alat emergensi untuk membantu kebutuhan warga korban banjir.

BERITA LAINNYA

TERKINI