Gelombang Tinggi Capai 5 Meter, Pelabuhan Merak dan Bakauheni Ditutup

JAKARTA - Cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang terjadi di Selat Sunda membuat pelayanan di Pelabuhan Merak-Bakauheni ditutup sementara. Penutupan itu dimulai sejak pukul 17.45 WIB hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

goaceh
Jumat, 1 Desember 2017 | 06:35 WIB
Gelombang Tinggi  Capai 5 Meter, Pelabuhan Merak dan Bakauheni Ditutup
Sumber: goaceh

JAKARTA - Cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang terjadi di Selat Sunda membuat pelayanan di Pelabuhan Merak-Bakauheni ditutup sementara. Penutupan itu dimulai sejak pukul 17.45 WIB hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Penutupan layanan di kedua pelabuhan itu merupakan hasil rapat koordinasi antara pihak terkait seperti PT ASDP, Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD), dan Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Merak. "Kami memohon pengertian kepada seluruh pengguna jasa penyeberangan Merak-Bakauheni, karena cuaca di Merak sangat extrem dimana tinggi sudah gelombang mencapai 5 meter dan kecepatan angin di atas 45 knot sehingga layanan ditutup sementara," kata PLT Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Intan Sugiharti, dalam rilis yang diterima redaksi, Kamis (30/11/2017).loading... Penutupan itu tak lain demi keselamatan dan keamanan para penumpang baik di Merak maupun Bakauheni. Pihak ASDP pun meminta kepada para penumpang agar bersabar hingga cuaca dinilai sudah normal.Ads "Cuaca sangat ekstrem, jadi layanan terpaksa kami tutup sementara. Kepada seluruh penumpang yang sudah berada di lingkungan pelabuhan maupun yang masih dalam perjalanan diimbau bersabar," ujar General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Fahmi Alweni seperti dikutip GoNews.co dari Detik.com. "Kami akan menunggu sampai kondisi cuaca benar-benar aman bagi pelayaran," imbuhnya. Atas penutupan itu, pihak ASDP mengaku sudah berkoordinasi dengan BMKG dan pihak terkait untuk tetap mengupdate kondisi cuaca di Selat Sunda. "Kami mohon pengertian dari pengguna jasa. Hal ini menyangkut keselamatan pelayaran. Lebih baik tidak berangkat, daripada tidak pernah sampai sama sekali," tutur Fahmi. ***

BERITA LAINNYA

TERKINI