NEW DELHI, fornews.co—Ekonomi India anjlok hingga 7,3% pada tahun 2020-2021 setelah dilanda pandemi virus corona, tepat sebelum negara itu dilanda gelombang besar infeksi.
Berdasarkan pernyataan yang dirilis oleh pemerintah setempat, pada kuartal Januari-Maret ekonomi di India sempat tumbuh 1,6 persen.
Pemerintah setempat memperkirakan ekonomi akan tumbuh cepat pada Januari mendatang melihat negara-negara besar di dunia telah kembali bangkit.
Diperkirakan hingga Januari mendatang akan mengalami kenaikan sebesar 11 persen dimulai dari April tahun ini.
Tetapi beberapa lembaga survei mengatakan pertumbuhan kemungkinan akan melambat sekitar 10 persen karena lonjakan kasus Covid-19.
Pada hari Senin (31/5/2021), India mencatat lebih dari 150.000 kasus baru dan lebih dari 3.000 orang meninggal.
Secara keseluruhan, negara ini memiliki jumlah total infeksi tertinggi kedua, setelah Amerika Serikat, dengan lebih dari 28 juta kasus yang dikonfirmasi dan hampir 330.000 kasus kematian.
Setelah akhir Mei tercatat lebih dari 400.000 kasus baru, para ahli setempat meyakini infeksi virus telah mereda, terutama di Ibu Kota, New Delhi, dan Mumbai.
Tetapi sebagian orang mengkhawatirkan kemungkinan virus yang masih merajalela di pedesaan yang lebih miskin dengan akses perawatan kesehatan lebih terbatas.
Meski banyak negara bagian dan kota masih lockdown, beberapa wilayah di India justru mulai melonggarkan pembatasan pada beberapa jenis kegiatan ekonomi.
Kepala Menteri New Delhi, Arvind Kejriwal, mengatakan hingga saat ini masih dalam masa pembatasan dan lockdown, kecuali kegiatan manufaktur dan konstruksi dengan syarat tetap mentaati protokol kesehatan.
“Kami harus menjaga keseimbangan antara mengendalikan penyebaran Covid-19 dan mengizinkan kegiatan ekonomi,” kata Kejriwal dilansir ABC News dari kantor berita Press Trust of India.
Lockdown akan dicabut secara bertahap agar perekonomian dapat pulih, terutama bagi buruh harian, pekerja pabrik dan buruh bangunan.
Pembatasan dan lockdown secara mendadak telah menyebabkan kesulitan besar. Akibatnya, pengangguran melonjak drastis. (adam)