YOGYAKARTA, fornews.co—Dalam buku Sastra Indonesia Modern (1989) Prof. A. Teeuw mengatakan, bahwa sejarah kesusastraan Indonesia modern Rendra memiliki kepribadian dan kebebasan tersendiri.
Rendra tidak termasuk dalam salah satu angkatan atau kelompok seperti angkatan 45, 60-an, atau angkatan 70.
Karya-karyanya banyak dimuat oleh majalah dan surat kabar. Bahkan hingga tahun 90-an puisi dan esainya menghiasi majalah.