Dituduh Mata-Mata, Mantan Marinir AS Divonis 16 Tahun Penjara di Rusia

Duta Besar AS untuk Moskow John Sullivan mengecam pengadilan terhadap Paul Whelan sebagai "tidak adil dan tidak transparan.”

dw
Senin, 15 Juni 2020 | 20:15 WIB
Dituduh Mata-Mata, Mantan Marinir AS Divonis 16 Tahun Penjara di Rusia
Sumber: dw

Warga AS Paul Whelan yang berusia 50 tahun ditahan sejak Desember 2018 di Rusia dan didakwa berlapis dengan tuduhan melakukan kegiatan spionase. Persidangan di Rusia dilakukan secara tertutup dan dikritik kelompok hak asasi maupun pemerintahan negara-negara barat.

Duta Besar AS untuk Moskow John Sullivan mengecam pengadilan terhadap Paul Whelan sebagai "tidak adil dan tidak transparan.”

Jurubicara Kedutaan Besar AS di Moskow, Rebecca Ross menulis di Twitter, pengadilannya berlangsung "rahasia, tidak ada bukti yang dihasilkan, tidak ada kelonggaran dibuat untuk pengajuan saksi yang membela".

Kasus misterius

Paul Whelan diberhentikan dari keanggotaan marinir di AS secara tidak hormat karena mencoba mencuri uang koleganya dan melakukan penipuan dengan data jaminan sosial. Dia sendiri mengatakan, dia ditahan ketika sedang melakukan perjalanan ke Rusia pada Desember 2018 untuk menghadiri suatu acara pernikahan.

Pihak berwenang di Rusia mengatakan Paul Whelan ditangkap di Moskow ketika menerima sebuah USB flash drive dari seorang kenalannya, yang berisi data-data rahasia negara. Namun Paul Whelan mengatakan dia dijebak aparat Rusia, dan mengira flash drive itu berisi foto-foto liburan.

Jaksa penuntut mengklaim bahwa Paul Whelan punya jabatan setingkat perwira atau "setidaknya seorang kolonel" di Badan Intelijen AS.

Hewan-Hewan Spionase: Ikan Paus, Merpati, dkk Ikan paus agen intelijen Rusia?

Ikan paus di lepas pantai Norwegia ini terlihat jinak saat berenang mendekati perahu nelayan. Namun, di badannya terdapat tali pengikat dengan tulisan ‘‘Peralatan St. Petersburg‘‘. Pada tali pengikat disematkan alat untuk memasang kamera. Apakah ikan paus dijadikan agen intelijen Rusia? Bisa jadi paus itu lari dari perairan Rusia.

Hewan-Hewan Spionase: Ikan Paus, Merpati, dkk Merpati mata-mata yang tersohor

Menggunakan binatang sebagai mata-mata sudah jadi rahasia umum badan intelijen di seluruh dunia. Tentara Jerman, misalnya, pada Perang Dunia I menggunakan burung merpati berkamera sebagai sarana pengumpul informasi. Merpati akhirnya tidak pernah digunakan secara permanen, karena kamera otomatisnya hanya dapat memotret 12 foto dan merpati harus tepat terbang di atas lokasi yang dituju.

Hewan-Hewan Spionase: Ikan Paus, Merpati, dkk Agent Flipper

Ada banyak teori tentang hewan sebagai agen intelijen, khususnya di Israel. Kelompok radikal Islam, Hamas, mengklaim menemukan lumba-lumba berkamera beserta alat ‘‘spionase‘‘ lainnya di jalur Gaza. Angkatan Laut AS juga diketahui telah menggunakan lumba-lumba dalam ‘‘Program Mamalia Laut‘‘ mereka sebagai pelacak ranjau.

Hewan-Hewan Spionase: Ikan Paus, Merpati, dkk Mata-mata tercepat?

Pada tahun 2007, Iran menemukan dan menghancurkan apa yang mereka sebut jaringan mata-mata Israel yang menggunakan tupai. Penjaga perbatasan Iran menemukan 14 tupai yang dilengkapi pelacak GPS. Namun, hubungan tupai tersebut dengan intelijen Israel tidak dapat dibuktikan.

Hewan-Hewan Spionase: Ikan Paus, Merpati, dkk Gagalnya ‘’Accoustic Kitty’’

Pada tahun 1960, dalam program ‘‘Accoustic Kitty‘‘ CIA menempatkan implan mikrofon pada kucing, yaitu pada keempat kakinya, untuk memata-matai kegiatan yang berlangsung di gedung Kedutaan Besar Uni Soviet. Program tersebut gagal total. Kucing pertama saja yang dipasangi mikrofon mati tertabrak taksi di jalan.

Hewan-Hewan Spionase: Ikan Paus, Merpati, dkk Agen hiu berkedok?

Para peneliti di Badan Proyek Penelitian Tingkat Lanjut (DARPA) milik militer AS dilaporkan mengembangkan sejenis remote control yang ditempatkan sebagai implant di otak hiu. Dengan cara itu, hiu hendak dikendalikan dari jarak jauh. Katanya hanya untuk tujuan penelitian. Tetapi potensi penggunaan oleh militer sangat besar.

Hewan-Hewan Spionase: Ikan Paus, Merpati, dkk Lebah pelacak informasi?

Lebah pekerja bisa jadi mata-mata berikutnya. Mereka bisa dilatih melacak bau-bauan tidak alami, seperti misalnya bahan peledak. Yang paling tepat adalah lebah yang bertugas mencari dan melaporkan lokasi bahan baku pembuat madu. Namun, para ahli berargumen, terlalu banyak jenis bau-bauan di alam yang dapat mengalihkan perhatiannya. (Ed: sng/ml)

Penulis: Carla Bleiker

Masalah kesehatan

Keluarga Paul Whelan mengatakan, pengadilan terhadapnya "tidak didasarkan pada fakta atau keadilan." Pihak keluarga juga mengatakan, dia telah dianiaya di penjara dan tidak menerima perawatan yang diperlukan saat kondisinya gawat.

Bulan Mei lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuntut agar Rusia membebaskan Paul Whelan, setelah dia menjalani operasi mendesak di sebuah rumah sakit di Moskow.

"Tidak dapat diterima, bahwa Paul Whelan telah ditolak (mendapatkan) perawatan medis yang diperlukan sampai kondisinya menjadi mengerikan," kata Mike Pompeo di Twitter. "Kami menuntut pembebasan Paul," tulisnya saat itu.

hp/vlz (ap, dpa)

BERITA LAINNYA

TERKINI