Kerusuhan yang dipicu protes atas tewasnya warga kulit hitam George Floyd di tangan polisi terus berlanjut di Amerika Serikat. Beberapa kota di AS seperti Los Angeles, Chicago, Miami, Detroit dan Washington telah memberlakukan jam malam yang diperpanjang pada Minggu (31/05) malam.
Di tengah kerusuhan ini, reporter DW Stefan Simon beserta krunya mengalami sejumlah insiden saat meliput perkembangan situasi di Minneapolis, Amerika Serikat. Pada insiden pertama, Stefan baru saja akan memulai siaran langsung di depan kamera dengan latar belakang mobil polisi dan beberapa petugas, ketika sebuah peluru tiba-tiba berdesing.
Mendengar suara peluru, Stefan terlihat secara reflek berusaha menghindar. Seorang krunya berkata “Stefan, mereka menembak ke arahmu.” Stefan Simons lantas berbalik ke arah para polisi itu sambil berteriak, "Kami cuma press, kami dari media, berhenti menembaki kami! Kami sedang siaran langsung!"
Sementara di insiden kedua, seorang polisi meminta tim DW untuk mematikan kamera dan kembali ke dalam mobil. Polisi tersebut meminta tim DW pergi ke tempat lain jika tidak mau ditahan. Seorang polisi mengatakan "kami melakukan tugas kami." Tim pun akhirnya meninggalkan lokasi tersebut.
"Kami juga tengah melakukan tugas kami"
Di tempat terpisah, Stefan Simons mengatakan bisa mengerti bahwa para polisi itu melakukan tugas mereka sebagaimana diarahkan oleh para atasannya beserta politisi terkait. Terkait insiden kedua ia menjelaskan bahwa sejumlah polisi juga terlihat mengelilingi kru media lain.
"Polisi juga menghalau tim produksi dari televisi lain, kami tidak tahu mereka dari jaringan media apa, tapi mereka juga sedang bertugas seperti kami di sini. Kami langsung mendekat untuk mendokumentasikan insiden itu, bukan untuk ikut camput, tapi mendokumentasikan," ujarnya.
"Seperti yang Anda lihat, keadaaan di sini agak tegang. Saya mengerti para polisi itu bekerja di bawah tekanan. Tapi seharusnya mereka membiarkan kami bekerja dan melakukan tugas kami," ujar Stefan menyesalkan tindakan ini.
Para demonstran masih turun ke jalan-jalan di Minneapolis AS pada Minggu (31/05) meski diberlakukan jam malam mulai pukul 8 malam.
Polisi kewalahan
Sekitar 5.000 tentara garda nasional telah dikerahkan di 15 negara bagian di AS, serta di ibu kota Washington, untuk memberikan dukungan kepada polisi yang kewalahan menghadapi demonstran.
Pada siang hari, sebagian besar protes di daerah metropolitan berlangsung damai. Namun terjadinya sejumlah penjarahan telah menyebabkan pihak berwenang memberlakukan jam malam untuk menghindari kemungkinan bentrokan di malam hari.
Suasana masih tegang di Minneapolis. Kota ini telah menjadi pusat gerakan protes terbaru, di mana George Floyd meninggal ketika seorang polisi kulit putih menekankan lututnya di leher Floyd selama hampir sembilan menit dan membuatnya tidak bisa bernapas. Petugas polisi itu telah didakwa pembunuhan pada hari Jumat (29/05).
Presiden Trump salahkan Antifa
Pada hari Minggu (31/05), sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan sebuah truk tangki meluncur ke kerumunan ribuan demonstran di jalan raya Minneapolis. Departemen Keamanan Publik Minnesota mengatakan kejadian ini ini sebagai insiden "sangat mengganggu".
Presiden AS Donald Trump di Twitter pada hari Minggu menyalahkan walikota dan gubernur Demokrat atas kekacauan ini dan mendesak mereka untuk lebih tegas.
Trump juga menuduh Antifa, jaringan kelompok-kelompok sayap kiri yang menentang fasisme, bertanggung jawab atas sebagian besar kerusuhan di AS. Kepolisian federal berkeras bahwa kelompok sayap kiri telah mendorong kekerasan. ae/yf (reuters, AP)
7 Pembunuhan yang Guncang Dunia Julius Caesar
Sekelompok senator, yang diperkirakan berjumlah 50 sampai 60 orang, menjalankan rencana mereka untuk menghabisi kaisar Romawi, Julius Caesar. 23 tusukan belati menghujam tubuh, menewaskan diktator Romawi ini pada 15 Maret 44 SM. Marcus Junius Brutus dianggap sebagi pemimpin konspirasi pembunuhan, yang menyebabkan meletusnya perang saudara sampai tahun 30 SM.
7 Pembunuhan yang Guncang Dunia Franz Ferdinand
Pewaris Kekaisaran Austria-Hongaria ini tewas ditembak saat mobilnya melintasi Jembatan Latin di Sarajevo pada 28 Juni 1914. Aksi pembunuhan yang dilancarkan oleh Gavrilo Princip, anggota kelompok nasionalis Serbia, Mlada Bosna, dianggap sebagai salah satu pemicu pecahnya Perang Dunia I.
7 Pembunuhan yang Guncang Dunia Abraham Lincoln
Presiden AS ke-16 ini dianggap sebagai salah satu tokoh yang memiliki andil besar untuk mengakhiri perang saudara yang berlangsung antara tahun 1861 dan 1865. Di bawah pemerintahannya, praktek perbudakan di Amerika Serikat dihapuskan. Lincoln tewas dibunuh pada 14 April 1865, menjadikannya tercatat sebagai presiden Amerika Serikat pertama yang meninggal akibat pembunuhan.
7 Pembunuhan yang Guncang Dunia Martin Luther King Jr
Penerima Nobel Perdamaian termuda yang memperjuangkan persamaan hak warga kulit hitam di Amerika Serikat ini meninggal pada usia 39 tahun. 4 April 1968, sebutir peluru menerjang kepalanya saat ia sedang berdiri di balkon lantai 2 Lorraine Motel di Memphis. Pidatonya yang masih terus dikenang: Saya memiliki impian, pidato 17 menit yang menyerukan kesetaraan ras dan diakhirinya diskriminasi.
7 Pembunuhan yang Guncang Dunia John Lennon
Musisi Inggris yang bersama The Beatles telah mencatatkan sejarah musik ini tewas dibunuh oleh Mark David Chapman pada 8 Desember 1980. Empat dari lima tembakan yang dilepaskan Mark David Chapman bersarang ditubuh John Lennon saat pentolan The Beatles itu memasuki gedung tempat tinggalnya di Manhattan, New York.
7 Pembunuhan yang Guncang Dunia Mahatma Gandhi
Dianggap sebagai pemimpin terbesar India, memperjuangkan kemerdekaan negaranya dengan gerakan tanpa kekerasan serta aksi demonstrasi damai. Bapak Nasional India ini tewas dibunuh oleh Vinayak Godsa Nathuram pada 30 Januari 1948. Sejak 1934, Mahatma Gandhi luput dari lima upaya pembunuhan.
7 Pembunuhan yang Guncang Dunia John F. Kennedy
22 November 1963, dunia dikagetkan oleh berita kematian John F. Kennedy. Presiden Amerika Serikat ke-35 ini ditembak oleh Lee Harvey Oswald, saat melakukan parade dengan mobil kap terbuka di Dallas.