Sosok wanita berani Sagung Ayu Wah telah menjadi bagian sejarah besar bagi lahirnya kota Tabanan. Dia adalah adik perempuan terkecil dari I Gusti Rai Perang, Raja Tabanan yg gugur di Puri Denpasar tahun 1906.
Gugurnya raja akibat tipu muslihat membuat Belanda leluasa menghancurkan Kerajaan Tabanan dan mengasingkan keluarga Raja ke Lombok. Tetapi, Sagung Ayu Wah, gadis belia itu luput dari perhatian Belanda.
Seperti yg tertulis dalam sejarah Balikan Wangaya, Sagung Wah akhirnya memimpin pemberontakan terhadap Belanda setelah menghimpun kekuatan di Wangaya (Tabanan). Pada 5 Desember 1906 pasukan Sagung Wah bergerak menuju kota Tabanan dengan membawa senjata sakti Luhur Batukaru.