Hampir dua bulan sejak terakhir kali Gunung Agung mengalami erupsi hingga kini Gunung tertinggi di Bali ini belum menampakkan aktivitasnya kembali.
Padahal sejauh ini, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Gunung Agung berada dilevel III Siaga dengan radius zona perkiraan bahaya empat kilometer dari puncak kawah Gunung Agung.
Terkait aktivitas Gunung Agung, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, dr. Devy Kamil Syahbana dikonfirmasi mengatakan, aktivitas Gunung Agung saat ini memang sedang agak tenang. Secara kegempaan juga relatif menurun. Namun demikian, dari data deformasi masih merekam ada indikasi tekanan magma meskipun volumenya belum terlalu signifikan.
Fase istirahat saat ini bukan pertama kalinya terjadi, tahun lalu juga Gunung Agung sempat istirahat bahkan lebih dari 5 bulan tidak erupsi dari 27 Juli 2018 dan baru erupsi kembali di Desember 2018. Menurutnya, hal ini lumrah terjadi untuk Gunung Agung.
Masyarakat perlu bersabar dengan kondisi seperti ini dan untuk mengantisipasi potensi ancaman bahaya Gunung Agung, agar tetap mengikuti rekomendasi PVMBG.