Pada tanggal 12 Mei 1998, aparat keamanan Indonesia menembak mati empat mahasiswa di Universitas Trisakti Jakarta dalam demonstrasi menolak korupsi dan nepotisme yang marak dalam era Orde Baru di bawah Presiden Suharto, yang telah memerintah sejak merebut kekuasaan melalui kudeta pada tahun 1965. Penembakan tersebut memicu serangkaian peristiwa yang membuat diktator selama 32 tahun itu mengundurkan diri dan demokrasi secara organik mengakar di Indonesia, yang merupakan negara terbesar keempat di dunia.
Banyak hal yang mereka protes. Pemerintahan Suharto semakin berubah dan menjadi lalim dengan menekan masyarakat sipil dan membelenggu media, sementara politik dibuat kaku dalam sistem korporatis yang mengkooptasi oposisi yang lemah. Selain itu, militer terlibat dalam pemerintahan sampai ke tingkat desa dalam suatu sistem yang dikenal sebagai dwi fungsi ABRI.
Perekonomian didominasi oleh kroni kapitalis yang menjarah sumber daya alam negara, dan memusatkan kekayaan di Jakarta. Krisis ekonomi Asia menyebabkan jatuhnya nilai rupiah terhadap dollar AS dan pertumbuhan ekonomi jatuh sebesar 13 persen pada tahun 1998.