Sejak dimulai Jumat (20/03) lalu, pro dan kontra tes cepat dengan menggunakan metode pemeriksaan darah untuk melakukan penapisan kasus-kasus Covid-19 di Indonesia, terus berlanjut. Para ahli menganggap langkah tersebut tidak efektif dalam membatasi penyebaran virus corona.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus vorona, Achmad Yurianto, menjelaskan bahwa memang tes ini dilaksanakan berbasis penelusuran kontak pasien dan tidak diarahkan untuk menegakkan diagnosis.
Ia mengatakan tes ini bertujuan mendeteksi antibodi dalam tubuh dan merupakan sebuah langkah awal.