Puluhan ribu hektar kawasan hutan di Gane, Halmahera Selatan, Maluku Utara dikonversi menjadi perkebunan Sawit. Hingga 2021, Halmahera Selatan, sudah kehilangan 51.8 ribu hektar hutan primer basah, atau berkurang 8.5 persen. Daerah ini juga kehilangan tutupan pohon seluas 77 ribu hektar atau setara 108 lapangan sepak bola. Padahal kawasan hutan di Halmahera Selatan rata-rata merupakan hutan alami yang menjadi ruang hidup satwa endemik
***
Oleh : Budi Nurgianto
Jam dinding menunjukan pukul 06.20 pagi saat Wahid Umar (50) warga Desa Gane Dalam, Halmahera Selatan, Maluku Utara sibuk mempersiapkan peralatan untuk menyadap nira aren yang tumbuh liar di kawasan hutan yang berada di belakang desa. Tangannya terlihat cekatan mengasah pisau yang akan digunakan untuk memotong dan membersihkan tongkol bunga pohon aren. Tak butuh waktu lama bagi Wahid menyelesaikan pekerjaan itu.
Tepat pukul 07.00 Wahid sudah bergegas ke hutan. Ia mengajak dua anak laki-lakinya untuk membantunya mengambil kucuran air nira yang ditampung dalam bumbung (batang bambu yang panjangnya antara 1-1,5 meter). Sesekali ia juga mengajak istrinya. “Itu biasa saya lakukan. Kalau hari minggu, kami sekeluarga ada di hutan,”kata Wahid saat bercerita pada Barta pertengahan November 2022.