Selain Kerajaan Larantuka di Flores bagian timur, di era kejayaan Nusantara, Kerajaan Siau adalah salah satu Kerajaan Kristen di Sulawesi bagian utara sejak abad ke-16 Masehi.
Keunikan Kerajaan Siau adalah negeri yang dibaptis. Dan ini sebabnya, Minggu menjadi hari yang istiwewa di sana. Zending Daniel Brilman ketika bersinggah pada 1927 sempat menulis deskripsi yang menakjubkan tentang keistimewaan itu; –Saat lonceng gereja mendeting pertama kali di suatu pagi, hari Minggu, 34.000 penduduk pulau tersebut seakan serentak bergerak menuju rumah-rumah ibadat–.
Kaum pria mengenakan celana dan baju bersih yang diseterika rapi. Kaum wanita dengan kebaya dihiasi renda lebar yang mahal dan dipakukan dengan peniti emas. Lainnya mengenakan sarong sutera, sanggul ikat dengan sisir besar yang indah dari kulit penyu dan peniti bertatahkan kancing emas. Selop-selop yang bagus dan sebuah payung sutera. Sementara kaum muda mengenakan gaun gaya Eropa.