SERANG – Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG , Daryono meskipun Kajian Ilmiah dan permodelan dapat menentukan potensi Magnitudo maksimum Gempa Megathrusht pada kenyataannya hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi secara tepat dan akurat kapan dan dimana gempa akan terjadi.
“Dalam ketidakpastian ini, maka yang perlu dilakukan adalah upaya mitigasi dengan menyiapkan langkah-langkah kongkret untuk meminimalkan risiko kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa,” ujarnya menanggapi terkait potensi gempa magnitudo 9,1 yang dapat memicu tsunami hingga 20 meter yang dimodelkan oleh ahli ITB, Minggu (27/9/2020).
Menurutnya, informasi potensi gempa kuat di Zona Megathrust seperti ini memang rentang memicu keresahan akibat salah pengertian. Masyarakat lebih tertarik membahas kemungkinan dampak buruknya daripada pesan mitigasi yang mestinya harus dilakukan.