Jember, (afederasi.com) - Warga Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengungkapkan keprihatinan terkait keberadaan BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) dan aset pemerintah desa. Beberapa warga mempertanyakan transparansi dalam pengelolaan BUMDES serta keberadaan inventaris aset desa.
Salah satu warga, Kusmiadi, mengungkapkan bahwa sejak awal pendirian BUMDES, kepala desa kurang transparan dalam pengelolaannya. Ia mengungkapkan bahwa salah satu pengurus BUMDES, yaitu bendahara, tidak berfungsi dengan baik. Meskipun bendahara menerima simbolisasi uang sebesar 75 juta, ia tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Selain itu, Kusmiadi juga menyoroti bahwa anggaran BUMDES Desa Patemon yang mencapai lebih dari seratus juta rupiah hanya menghasilkan satu unit traktor.
Rahman Gunawan, warga Desa Patemon lainnya, juga mempertanyakan keberadaan aset inventaris yang diduga tidak diketahui oleh pihak desa. Beberapa barang seperti sepeda motor Suzuki Shogun tahun 2003, televisi, sound system, dan slide proyektor disebut-sebut sebagai bagian dari aset yang tidak jelas keberadaannya. Rahman berharap agar barang-barang tersebut dikembalikan kepada desa.